Banjir Landa 6 Kecamatan di Madiun, Ratusan Warga Mengungsi
Banjir akibat luapan Sungai Jeroan di Kabupaten Madiun, Jawa Timur semakin meluas. Pada Minggu, 10 Maret 2024 pagi, banjir telah merendam sejumlah desa di Kecamatan Balerejo, termasuk Desa Balerejo, Kedungjati, dan Warurejo.
Di Desa Warurejo, situasi semakin parah setelah dua titik tanggul jebol. Akibatnya, dua dusun, yaitu Dusun Waru dan Dusun Templek, terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1 meter.
Warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti balai desa dan masjid. Harta benda, termasuk hewan ternak, juga turut diungsikan.
Menurut warga, air luapan sungai mulai meninggi sejak Sabtu, 9 Maret 2024 malam hingga Minggu, 10 Maret 2024 dini hari.
Akibat banjir ini sedikitnya 300 kepala keluarga di Desa Warurejo terdampak. Warga membutuhkan bantuan berupa bahan makanan dan obat-obatan.
Sebagian warga ada yang memilih bertahan di rumahnya. Namun, ada juga memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman dari genangan banjir.
Zainal Arifin, warga terdampak banjir menuturkan, hujan mengguyur Sabtu, 9 Maret 2024, ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. "Warga yang rumahnya terendam banjir dievakuasi oleh tim relawan BPBD Kabupaten Madiun," ujar Zainal.
Menurutnya ternak warga seperti kambing dan sapi, juga turut dievakuasi ke tempat yang lebih aman. "Khawatir jika sewaktu waktu debit air bertambah tinggi hingga menenggelamkan hewan ternak," ucapnya.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sejumlah kecamatan di Kabupaten Madiun terkena banjir
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Madiun Kukuh Yoso Kuncoro, menuturkan, selain di Kecamatan Balerejo, ada juga Kecamatan Wonoasri, Kecamatan Wungu, Kecamatan Madiun, Kecamatan Pilangkenceng, dan Kecamatan Saradan.
"Kami siapkan peralatan seperti perahu dan pelampung untuk evakuasi warga," ujar Kukuh.
Menurutnya, di Dusun Klubuk, Desa Kedungrejo Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun sebanyak 30 KK terendam air banjir. "Warga ada yang kami evakuasi di rumah saudara. Namun ada yang masih di dalam rumah yang tergenang banjir," ungkapnya.
Ia mengungkapkan ketinggian air di lokasi tersebut paling parah, jika dibandingkan dengan wilayah lain.