Banjir Lahar Dingin Lumajang, 4 Jembatan Putus 393 Warga Ngungsi
Hujan yang mengguyur lereng Gunung Semeru menyebabkan banjir lahar dingin menerjang Lumajang pada Jumat, 7 Juli 2023. Tanah longsor juga terjadi dan menelan 3 korban jiwa. Sedikitnya 393 warga Lumajang mengungsi.
4 Jembatan Putus
Hujan mengguyur Lumajang sejak Jumat 7 Juli 2023 dini hari dan berlanjut sepanjang hari. Banjir lahar dingin menyebabkan empat jembatan di sekitar Lumajang putus dan mengganggu akses jalan.
Berdasarkan data BPBD Jatim Jumat 7 Juli 2023, hingga pukul 20.00 WIB, banjir lahar dingin berimbas di lima desa yang ada di dua kecamatan.
Yakni Desa Sidomulyo dan Pronojiwo di Kecamatan Pronojiwo, kemudian Desa Jugosari, Desa Kloposawit, dan Desa Tumpeng di Kecamatan Candipuro.
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jatim Satriyo Nurseno menyebut ada empat jembatan putus akibat banjir lahar dingin di Lumajang.
yakni jembatan penghubung Desa Kloposawit dengan Desa Tumpeng di Kecamatan Candipuro, Jembatan Kali Regoyo penghubung Desa Jugosari dengan Dusun Kebondeli Selatan di Candipuro, juga jembatan penghubung Desa Tumpeng dan Desa Nguter di Candipuro, dan Jembatan penghubung Lumajang-Malang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, dikutip dari Detik.
393 Warga Mengungsi
Selain jembatan yang putus, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lumajang, Dewi Susiyanti menyebut sedikitnya ada 393 warga yang mengungsi, per Jumat 7 Juli 2023 malam.
Mereka tersebar ke sejumlah titik posko pengungsian antara lain Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, rumah warga di Desa Pasrujambe, Balai Desa Tambak Rejo, Ponpes Nurssalam Desa Jarit dan Kantor Kecamatan Pronojiwo, dilansir dari CNN Indonesia.
Tanah Longsor
Diketahui, selain banjir lahar dingin, hujan ekstrem juga menyebabkan tanah longsor di sejumlah titik.
Tiga warga Lumajang meninggal akibat rumahnya tertimpa longsor. Jalan penghubung Malang-Dampit di Piket Nol juga tertutup akibat longsoran tebing pada Jumat 7 Juli 2023, pagi.