Banjir Kota Malang, Pemkot Kesulitan Relokasi Pemukim DAS Brantas
Banjir bandang di Kota Malang yang terjadi pada lima hari yang lalu melanda tiga titik mulai Polehan, Jatimulyo dan terakhir berada di Kampung Putih, Rampal Celaket. Wilayah yang terdampak tersebut berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas.
"Kami berada di aliran DAS Brantas ini kan semuanya (rumah terdampak) di plengsengan sungai dan itu domainnya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)," kata Walikota Malang, Sutiaji, Senin 8 November 2021.
Sutiaji mengatakan ada sebanyak 625 KK yang terdampak banjir bandang yang terjadi beberapa hari yang lalu. Untuk bisa melakukan relokasi warga dari DAS Brantas ujar Sutiaji dibutuhkan waktu yang panjang. "Kami edukasi, karena pemindahan tahu semua (sulit). Kami masih mencari solusi," katanya.
Kendalanya kata Sutiaji, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sudah menyiapkan lahan relokasi seperti di Kecamatan Sukun dan Kedungkandang. Namun, karena lokasinya jauh dari tempat semula warga bermukim, maka masyarakat memilih enggan untuk direlokasi.
"Karena lokasinya ini digeser. Kami punya lahan aset lahan di Sukun, mungkin di Kedungkandang. Tapi mereka tidak akan menempati, karena tidak mau (direlokasi)," ujarnya.
Sementara itu terkait total jumlah yang rusak akibat banjir bandang ujar Sutiaji saat ini masih dalam pendataan. Untuk perbaikan rumah kata dia, pihaknya akan berkomunikasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). "Ini kami lihat ya rumah-rumah rusak. Ya tadi kalau (kerusakan rumah) di sempadan sungai pembicaraan di APBD gak bisa," katanya.