Banjir Jombang Parah, Akses Jalan Terganggu Genangan Air
Banjir di Kawasan Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang, semakin parah. Air sudah menutupi jalan dan mengganggu pengguna jalan nasional Surabaya-Madiun.
Wakil Bupati Jombang, Sumrambah mengatakan, sudah dilakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk segera menangani banjir. Banjir ini akibat Sungai Brawijaya tak mampu menampung debit air yang tinggi.
"Koordinasi sudah dilakukan dengan BBWS. Ini mulai action untuk menutup aliran rolag 70. Supaya debit air tidak terlalu deras menuju ke sungai Avur Besuk. Lalu, Avur Besuk luapannya ke Avur Brawijaya, dan meluber ke jalan nasional," kata Sumrambah, Jumat, 5 Februari 2021.
Dia menarget dalam empat hari ke depan bisa dituntaskan penanganan banjir ini.
"Target kami empat hari lagi paling tidak untuk bisa menutup rolag 70 ke Avur Besuk. Kalau itu bisa ditutup kita akan melakukan perbaikan tanggul-tanggul yang jebol. Kalau selama itu belum ditutup maka sangat sulit kami melakukan perbaikan tanggul yang jebol karena arus deras sungai," katanya.
Sambil menunggu langkah teknis BBWS, Pemkab Jombang terus berupaya menangani korban di tiga desa yang terdampak. Seluruh relawan juga fokus penanganan warga di tiga desa, yakni Desa Gondang Manis, Desa Brangkal, dan Desa Banjarsari.
Ia juga berpesan kepada pengendara dari Surabaya mengarah ke Madiun maupun sebaliknya agar melewati jalan tol.
“Harapan kita sebagain pengendara lebih baik lewat tol saja. Sebenarnya masih bisa dilewati asal pelan-pelan. Tapi itu kan menambah kemacetan. Jadi lebih baik lewat tol saja," pungkasnya.
Diketahui, banjir yang melanda Jombang ini terjadi sejak Kamis, 4 Februari 2021 dan mengakibatkan tujuh dusun di empat desa di Kecamatan Bandar Kedungmulyo tergenang banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.