Banjir di Probolinggo, 1 Korban Tewas Ditemukan
Banjir yang melanda sejumlah desa di tiga kecamatan di Probolinggo, pada Sabtu 9 Maret 2024, mengakibatkan satu korban jiwa. Jasad korban berhasil ditemukan pada Minggu, 10 Maret 2024.
Korban Meninggal
Seorang perempuan warga Dusun Pancor RT 011/RW 004, Desa Gunggungan Kidul, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, dilaporkan hilang terseret banjir pada Sabtu, 9 Maret 2024.
Korban terseret arus ketika melintasi jembatan bambu yang kemudian ambruk. Dua rekan korban, dua perempuan masing-masing berusia 46 tahun dan 15 tahun ikut terseret arus. Namun mereka selamat setelah berpegangan pada akar pohon kopi.
Keduanya mengalami luka lebam.
Sedangkan korban yang terseret pada Sabtu, ditemukan pada jarak sekitar 1 kilometer dari lokasinya terseret arus, pada Minggu, 10 Maret 2024, sekitar pukul 06.00 WIB.
Jasad korban kemudian diserahkan kepada keluarga dan diterima sebagai musibah, serta menolak autopsi. "Pencarian dan evakuasi korban melibatkan tim gabungan dari Koramil, pemerintah desa dan kecamatan, juga dibantu warga Desa Gunggungan Kidul. Setelah dievakuasi, korban langsung dibawa ke rumah duka," kata Kanit Reskrim Polsek Pakuniran Aipda Adi Perdana, dikutip dari Detik.
Banjir di Probolinggo
Diketahui banjir melanda sejumlah desa di tiga kecamatan, wilayah Kabupaten Probolinggo, pada Sabtu 9 Maret 2024. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Syarif menyebutkan tiga kecamatan itu, yakni Kecamatan Dringu, Leces, dan Tongas.
Kecamatan Dringu menjadi wilayah yang paling parah mengalami banjir. Lima desa terdampak banjir di Dringu, antara lain Desa Kedungdalem, Desa Kalisalam, Desa Dringu, Desa Tegalrejo, dan Desa Kalirejo.
Puluhan warga mengungsi pada Sabtu malam. Pengungsi menyebutkan sejumlah kebutuhan. Seperti pakaian dan makanan, obat-obatan pereda nyeri, serta susu untuk anak-anak balita, dikutip dari Beritasatu.