Banjir di Petemon, Tak Satu pun Pejabat Surabaya yang Perhatian
Surabaya wilayah barat seperti di Kelurahan Petemon dilanda banjir. Ketinggian genangan air mencapai 50 cm hingga satu meter. Bahkan air masuk ke rumah warga.
Banjir yang terjadi di Kelurahan Petemon ini disebabkan karena hujan yang mengguyur wilayah Surabaya selama 2 jam pada Kamis, 7 Januari 2020.
Widi Antoro, warga setempat mengatakan, banjir di kawasan Petemon ini sudah terjadi sejak lama. Setiap hujan turun kawasan ini pasti akan banjir. karena saluran air di perkampungan tidak berfungsi dengan baik.
"Daerah sini sejak dulu gak pernah diperhatikan oleh Pemkot Surabaya. Jangankan diperhatikan, dilihat saja tidak pernah. Pejabat Pemkot Surabaya tidak pernah datang ke Petemon sama sekali," katanya kepada ngopibareng.id.
Lanjut Widi, kondisi air sudah masuk ke dalam rumah dengan ketinggian semata kaki. Bahkan di gang 5 Kelurahan Petemon kondisi air sudah seperti di sungai arus deras.
"Ini di daerah Petemon gang 4 ketinggian air hampir satu meter. Lebih parah kalau masuk Petemon gang 3," katanya.
Banjir di kawasan petemon ini berasal dari luapan kali Simo. Bahkan, lebih parah lagi sejak dibangun box culvert di Banyuurip.
"Sejak ada box culvert Banyuurip itu hujan deras 20 menit saja genangan air sudah setinggi 20 cm. Dulu, butuh 1,5 jam untuk banjir ketinggian 20 cm. Jadi, banjir ini warga hanya pasrah. Setiap Musrenbang kecamatan warga selalu ditilap. Ndag pernah diajak rembugan," katanya.
Memang, kata Widi, tidak semua daerah Petemon dilanda banjir setiap musim hujan turun. Seperti di Jalan Kinibalu, jalan sebelah dibangun server di tengah jalan.
"Ini karena di daerah tersebut banyak rumah orang-orang kaya. Rumah besar-besar. Begitu juga arah Jalan Petemon Timur ndak begitu banjir karena langsung menghadap jalan besar Pasar Kembang, maka oleh pemkot dibangun server," katanya.