Banjir di Masjid Zayed Solo Minggu Malam, Akibat Saluran Air Tersumbat Daun
Video berisi banjir di area terbuka di lingkungan Masjid Sheikh Zayed Solo di Surakarta, tersebar di media sosial. Manajemen masjid menyebut, sempat terjadi genangan air di area tersebut pada Minggu, 8 September 2024 petang. Sebabnya lantaran saluran air tersumbat daun.
Banjir di Masjid Sheikh Zayed
Wakil Direktur Masjid Sheikh Zayed Bagus Sigit Setiawan kepada Ngopibareng.id menyebut, memang terjadi banjir di Jalan Ahmad Yani, pada Minggu 8 September 2024 petang. Namun air yang menggenang di jalan tersebut, tidak sampai masuk ke dalam area masjid. “Niku di under pass, tidak sampai ke masjid (airnya). Posisi banjir di viaduk A.Yani bahkan belum sampai menggenangi trotoar pedestrian. Jadi masih jauh di bawah masjid,” katanya, Selasa 10 September 2024.
Menurutnya banjir yang sempat terjadi di dalam Masjid Sheikh Zayed terjadi karena sebab yang lain. Bukan akibat banjir di Jalan Ahmad Yani, melainkan dari area masjid sendiri. “Itu bukan sebab banjir, tapi ada sumbatan saluran air di tempat kami,” katanya setelah melihat video viral berisi gambar area terbuka di dalam masjid yang tergenang air.
Ia melanjutkan, jika banjir di dalam area masjidnya disebabkan saluran air yang tersumbat kotoran. Pihaknya pun segera membersihkan saluran air saat itu juga. “Ya, ada kotoran daun yang menyumpal. Sudah langsung kami perbaiki,” imbuhnya.
Video Viral
Sebelumnya video yang diambil dari lingkungan Masjid Syeikh Zayed tersebar di media sosial. Dalam video terlihat sejumlah pengunjung mengangkat baju panjang dan gamis mereka akibat air yang menggenang hingga mata kaki orang dewasa. Mereka berjalan sambil menerjang genangan air di area terbuka tersebut.
Ruangan terbuka tersebut juga tampak dihiasi dengan pepohonan taman. Terdapat selasar dan pilar gedung di sekelilingnya. Sementara Solo dan sekitarnya mengalami hujan cukup deras dalam waktu panjang pada Minggu, 8 September 2024, petang.
Masjid Sheikh Zayed Solo
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di tahun 2022. Namanya diambil dari nama Presiden Ke-3 Uni Emirat Arab Sheikh Muhammad bin Zayed bin Sultan Al Nahyan.
Nama masjid yang dibangun di atas tanah wakaf milik Pemerintahan Solo itu juga serupa dengan nama masjid di Abu Dhabi. Sehingga masjid tersebut banyak memiliki gaya bangunan Timur Tengah, termasuk adanya ruang terbuka yang cukup luas.
Gaya bangunan masjid Timur Tengah berpadu dengan sentuhan lokal seperti karpet masjid dengan motif batik di ruang sakat utama serta motif Kawung di beberapa pintu masuk masjid, dikutip dari laman masjid.
Advertisement