Banjir di Malang, Pengembang Diwajibkan Bangun Sumur Resapan
Guna mengatasi banjir, Walikota Malang, Sutiaji mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 2 Tahun 2021 yang mewajibkan pengembang perumahan dan kawasan pemukiman di Kota Malang untuk membangun sumur resapan.
"Kami minta kewajiban pengembang membuat sumur resapan. Ketika kami izinkan untuk membangun, pengembang itu menjamin tidak ada limbah hujan yang masuk ke saluran air," ujarnya pada Sabtu 23 Januari 2021.
Di surat edaran tersebut juga memberikan instruksi bagi Ketua RT dan RW yang ada di Kota Malang untuk mendorong warganya membangun sumur biopori di rumahnya masing-masing.
Dengan terbangunnya sumur resapan dan biopori tersebut kata Sutiaji, dapat berfungsi untuk mengendapkan limpahan air hujan di sejumlah sumur yang sudah dibuat. "Terkait SE Nomor 2 Tahun 2021 tersebut kami sudah komunikasikan kepada organisasi pengembang perumahan," katanya.
Selain melalui pembangunan sumur resapan dan biopori kata Sutiaji, Pemkot Malang juga tengah membuat masterplan drainase, agar titik-titik banjir yang ada dapat ditangani.
"Kami sudah rapat untuk membuat masterplan drainase. Titik banjir kan sudah berkurang dari 56 ke 26 titik. Sisa 26 titik ini lagi dikerjakan. Jumlah yang sudah dikerjakan saya belum mendapatkan laporan," ujarnya.
Langkah lainnya ujar Sutiaji yaitu dengan melakukan normalisasi selokan-selokan yang mampet sehingga menyebabkan air meluap ke permukaan.
"Kemarin informasinya banyak terjadi penutupan-penutupan selokan. Nanti, saya minta untuk dilakukan normalisasi. Camat dengan lurah sudah saya minta untuk menghubungi warga, supaya bisa segera dilakukan normalisasi," katanya.
Karena selokan yang mampet tersebut kata Sutiaji menyebabkan air tidak bermuara ke sungai, namun meluap ke permukaan sehingga menggenangi pemukiman warga.
"Dinormalisasi, jadi pembongkaran bagi cor-coran bangunan yang menghalangi pintu masuk dari air ke selokan. Termasuk juga pengangkatan sampah dan sedimen," ujarnya.
Diketahui, Pemkot Malang berupaya menangani banjir. Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, sebanyak 20 titik banjir yang merendam sebanyak 260 rumah dalam banjir yang sering terjadi beberapa hari terakhir.
Advertisement