Banjir di Lamongan Meluas, 20 Desa di Lima Kecamatan Tergenang
Banjir luapan sungai Bengawan Jero Lamongan semakin meluas. Desa yang tergenang bertambah. Itu pun di luar kawasan kecamatan lebih dulu tergenang.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan menyebutkan, tambahan genangan banjir itu ada di lima desa dari dua kecamatan di kawasan Bonorowo yang selama ini menjadi langganan banjir tahunan.
Di Kecamatan Glagah, genangan banjir meliputi Desa Soko dengan ketinggian air mencapai 24 cm. Kemudian, Desa Sidomulyo, Laladan, Weduni dan Tukkerto Kecamatan Deket dengan ketinggian air 23 cm.
"Sampai saat ini jumlah desa yang tergenang banjir akibat luapan sungai Bengawan Jero menjadi dua puluh desa di lima kecamatan," kata Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Lamongan, M. Muslimin, Selasa, 14 Februari 2023.
Sebelumnya, banjir luapan anak sungai Bengawan Jero itu menggenangi 15 desa di 3 kecamatan. Yakni, Kecamatan Kalitengah, Turi dan Karangbinangun. Dari sejumlah lokasi desa tersebut tinggi genangan bervariasi.
Di Kecamatan Kalitengah banjir melanda 6 desa, yaitu Desa Tiwet, Blajo, Gambuhan, Bojoasri, Jelakcatur dan Somosari dengan ketinggian air 50 cm.
Kemudian, di Kecamatan Turi ada empat desa yang terkena banjir, yaitu desa Putatkumpul, Pomahanjanggan, Kepudibener dan Kemlagilor dengan ketinggian air kurang lebih 47 cm.
Sementara di Kecamatan Karangbinangun yang meliputi 5 desa yakni Desa Waruk, Ketapangtelu, Somowinaggun, Sukorejo dan Karanganom, dengan ketinggian air kurang lebih 27 cm.
"Karena ada kiriman air akibat intensitas hujan di daerah hulu yang tinggi, otomatis ketinggian air menjadi bertambah," kata Muslimin.
Lanjut Muslimin, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan. Karena diprediksi intensitas hujan akan semakin meningkat. Otomatis, dampak banjir akan meluas lagi. "Terutama meluapnya Bengawan Jero ditambah Sungai Deket," tandasnya.