Banjir di Lamongan: Bengawan Solo Surut, Bengawan Jero Stabil
Banjir di Lamongan dari luapan sungai Bengawan Solo yang melanda dua kecamatan yakni Laren dan Babat mulai surut. Sementara, banjir akibay luapan sungai Bengawan Jero masih belum surut. Tetapi, cenderung stabil.
Menurut Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Lamongan, M Muslimin, surutnya banjir Bengawan Solo salah satunya karena dibukanya pintu darurat floodway atau sudetan Bengawan Solo di Desa Plangwot, Kecamatan Laren.
Karena air laut sedang turun, sehingga menjadi peluang untuk membuka pintu floodway oleh pihak berwenang, yakni Bengawan Solo Hilir.
Disamping itu, pembukaan pintu floodway ini menjadi keharusan karena elevasi air akan terus meninggi seiring potensi hujan deras akan teeus berlangsung.
"Sehingga, air tidak sempat meluap karena kita alirkan ke laut, persisnya menuju pintu keluar uang ada di Desa Sedayulawas, Kecamatan Paciran," katanya, Kamis, 23 Februari 2023.
Dengan berkurangnya volume air Bengawan Solo ini posisi ketinggian air di sepanjang aliran kawasan Lamongan sekarang dinyatakan siaga hijau atau lebih aman.
Hanya, lanjut Muslimin, kondisi berkurangnya volime air Bengawan Solo ini masih belum berpengaruh terhadap banjir di kawasan Bonorowo. Tepatnya, kawasan yabg digenangi banjir dari luapan anak sungai Bengawan Solo, yakni, Bengawan Jero.
Sebab, ketinggian permukaan air sungai terpanjang di Jawa itu masih lebih tinggi dari pada permukaan air Bengawan Jero. Sehingga air bah tidak bisa dibuang atau dialirkan ke Bengawan Solo.
"Sejumlah pompa pembuangan yang kita operasional masih belum mampu mengurangi banjir secara siginifkan," terangnya.
Diketahui, lima kecamatan kawasan Bonorowo yang tergenang banjir luapan Bengawan Jero di antaranya Kecamatan Turi, Kalitengah, Karangbinangun, Deket dan Glagah.
Dari lima kecamatan tersebut, sebanyak 42 desa terendam, sejumlah fasilitas umum lainnya. Yakni, 51 lembaga pendidikan, TK/PAUD dan SD/MI. Karena tergenang banjir, sebagian pembelajaran dipindahkan ke balai desa
Advertisement