Banjir di Jember Karena Bantaran Kali Disalahgunakan
Ratusan rumah warga di Desa Mundurejo, Kecamatan Umbulsari, Jember terendam banjir setinggi 70 centimeter, Minggu, 12 Desember 2021 malam. Hingga hari ini, Senin, 13 Desember 2021 pukul 14.50 WIB, masih ada sejumlah rumah yang masih terendam air.
Sebanyak dari 500 Kepala Keluarga di Desa Mundurejo, Umbulsari sudah setiap tahun dilanda banjir genangan. Dibanding tahun-tahun sebelumnya, banjir akibat hujan deras selama tiga jam kali ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk surut.
Warga sempat optimis air yang merendam rumah mereka akan segera surut dalam waktu yang tidak begitu lama. Sehingga mereka memilih tetap berada di rumah menunggu banjir surut. Namun anggapan warga tidak sepenuhnya benar, air tetap merendam rumah mereka selama 12 jam lebih.
Muspika Umbulsari, Polres Jember bersama BPBD Jember berjibaku memberikan pertolongan kepada warga yang terdampak banjir genangan itu. “Daerah sini memang menjadi langganan banjir setiap tahun, namun baru kali ini surutnya membutuhkan waktu yang sangat lama,” kata Kasatsamapta Polres Jember, AKP Eko Basuki saat meninjau lokasi banjir Desa Mundurejo, Senin, 13 Desember 2021.
Karena tak kunjung surut, Muspika, Polres Jember dan BPBD Jember mulai mendirikan dapur umum untuk membantu warga yang terdampak. Sebab hingga saat ini mereka masih belum bisa memasak.
Tidak hanya itu, petugas gabungan itu juga mencari penyebab lamanya air untuk surut. Setelah melakukan koordinasi dengan Muspika, Polres Jember mencari informasi kepada sejumlah warga.
Berdasarkan asesmen sementara, salah satu penyebab banjir di Desa Mundurejo membutuhkan waktu yang lama untuk surut karena sungai di desa setempat mengalami penyempitan dan pendangkalan.
Sangai menjadi sempit salah satunya karena ada lahan di bantaran sungai yang seharusnya menjadi lahan untuk pelebaran sungai, disewakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Sungai yang seharusnya lebar oleh sejumlah oknum telah disewakan untuk tanam jagung, dan ini yang menyebabkan banjir, walaupun banjir ini tahunan, namun kali ini genangan air tidak segera surut," jelas Eko.
Untuk itu, Eko memastikan akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait agar sungai tersebut segera dinormalisasi. “Kami akan membantu mengkoordinir dengan instansi terkait terutama SDA untuk melakukan normalisasi sungai,” pungkas Eko.
Korban banjir mulai dievakuasi
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jember bersama Muspika Umbulsari melakukan sejumlah langkah dengan mengevakuasi korban banjir ke lokasi yang lebih aman. Korban dievakuausi ke Balai Desa Mundurejo menggunakan perahu karet.
"Kami mulai melakukan proses evakuasi warga ke Balai Desa Mundurejo,” Kata Komandan Tim Reaksi Cepat BPBD Jember, Sukirno.
Sementara itu, Muspika kecamatan Umbulsari juga melakukan pendataan desa-desa di Kecamatan Umbulsari yang juga terdampak banjir. "Data yang kami himpun bersama muspika ada tiga desa yang terdampak genangan, yaitu Desa Sidorejo, Sukorno, dan yang paling parah yaitu Desa Mundurejo, ada 500 rumah terendam air dengan ketinggian antara 70 centi hingga 1 Meter" kata Kapolsek Umbulsari, AKP Murgianto.