Banjir Bojonegoro Sedikit Surut, Giliran Sasar Tuban dan Lamongan
Tinggi muka air di Sungai Bengawan Solo mengalami penurunan, meski statusnya masih siaga merah (siaga III) di Kabupaten Bojonegoro pada Rabu 7 Februari 2024. Giliran banjir menyasar ke daerah hilir Bengawan Solo, yaitu sejumlah desa di Kabupaten Tuban dan Lamongan.
Banjir luberan Sungai Bengawan Solo kiriman dari daerah hulu sungai akibat hujan deras dalam dua-tiga hari ini. Yaitu di Ngawi, Madiun, Sragen dan Solo. Selain itu kiriman air juga dari belasan Anak Sungai Bengawan Solo, di antaranya Sungai Mekuris, Sungai Kening, Sungai Semarmendem, Sungai Pacal, Sungai Dogol dan beberapa anak sungai yang berada di Bojonegoro dan Tuban.
Sementara data di papan duga dari Perum Jasa Tirta Divisi Jasa Asa III Bengawan Solo yang disebarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro pada 7 Februari 2024 menyebutkan, pada pukul 01.00 WIB, tinggi muka air di Sungai Bengawan Solo mencapai 14.30 phielschaal. Sedangkan pada pukul 02.00 WIB, tinggi muka air di Sungai Bengawan Solo mencapai 14.27 phielschaal. Kemudian pada pukul 03.00 WIB tinggi muka air mencapai 14.24 phielschaal dan pada pukul 04.00 tinggi muka air mencapai 14.20 phielschal—status tetap siaga merah (siaga III) meski air alami penurunan.
Dilihat dari permukaan air Sungai Bengawan Solo dari Selasa 6 Februari malam hingga Rabu 7 Februari 2024, terjadi penurunan air yang lambat. Penyebabnya di antaranya masih terjadi hujan di hulu sungai atau di Bojonegoro bagian selatan, dan Tuban sehingga permukaan air di Sungai Bengawan Solo, penurunan airnya lambat.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Ardian Ontario lambatnya penurunan air karena beberapa sebab. Di antaranya pintu air di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) di Desa Kalirejo, Bojonegoro, tidak optimal. “Itu salah satu penyebabnya,” ujarnya dalam keterangan pers, pada Selasa 6 Februari 2024.
Untuk antisipasi banjir yang relatif memakan waktu, BPBD Bojonegoro membangun fasilitas dapur dan tenda darurat.
Untuk Bojonegoro, daerah yang rawan banjir. Beberapa kelurahan/desa di Kecamatan Kota Bojonegoro. Seperti Kelurahan Ledok Kulon, Kelurahan Ledok Wetan, Kelurahan Jetak, dan Kelurahan Mulyogung dan Pacul. Kemudian beberapa desa di Kalitidu, Balen, Kanor, Padangan dan Baureno.
Sementara dengan status siaga merah yang mesti diwaspadai warga di hilir Sungai Bengawan Solo. Yaitu beberapa kecamatan di Kabupaten Tuban. Seperti Kecamatan Soko, Kecamatan Rengel, Plumpang serta di Kecamatan Widang. Kemudian beberapa kecamatan di Kabupaten Lamongan. Yaitu Kecamatan Maduran, Turi, Karanggeneng, Karangbinangun, Deket dan Kecamatan Glagah, Babat dan Pucuk.
Perkembangan ketinggian air Bengawan Solo pada tanggal 7 Februari 2024. Sumber data dari Perusahaan Umum Jasa Tirta Divisi Jasa Asa III Bengawan Solo sbb:
Pukul Karangnongko Bojnegoro
00.00 26.82 -
01.00 26.75 14.30
02.00 26.69 14.27
03.00 26.78 14.24
04.00 26.90 14.20
Bengawan Solo pada posisi Siaga ( MERAH ) dengan trend TURUN.
KETERANGAN:
Siaga 1 (Hijau) : 29.00
Siaga 2 (Kuning) : 29.50
Siaga 3 (Merah) : 30.00