Banjir Bandang Tutup Lokasi Freeport
Timika: Banjir bandang dan tanah longsor melanda kawasan penambangan PT Freeport Indonesia. Tepatnya di kota Tembagapra, Mimika, Papua. Bencana ini berakibat merusak sejumlah fasilitas Freeport dan menutup akses ke area tambang.
"Bencana banjir bandang dan tanah longsor telah menyebabkan kerusakan jalan, jembatan, jalur air dan sebagian besar pembangkit yang memasok listrik ke Tembagapura dan Hidden Valley,'' kata juru bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama, Rabo (16/8).
Tak hanya itu. Jalur pipa konsentrat juga terkena imbas tanah longsor. Akibatnya, proses pengiriman konsentrat menuju wilayah dataran rendah di Pelabuhan Amamapare dihentikan. Perbaikan jalur pipa harus dilakukan.
Bagaimana dengan operasional tambang? "Namun operasi tambang tetap berjalan, karena Ridge Camp dan area di atasnya tidak terkena dampak banjir. Pabrik Pengolahan/Mill akan terus berjalan untuk saat ini," tegas Riza.
Ia mengatakan, hingga kini tim Emergency Respons Grup PT Freeport masih terus mencari tahu keberadaan salah seorang karyawan PT Puncak Jaya Power (PJP) yang diketahui berada di sekitr pembangkit listrik yang ikut terkena imbas saat longsor terjadi. "Petugas penyelamat terus melakukan proses pencarian," jelasnya.
PT Freeport juga terus mendampingi dan memberikan bantuan kepada masyarakat lokal di sekitar Tembagapura seperti di Kampung Waa-Banti yang ikut terkena bencana banjir bandang dan tanah longsor. Banjir dan longsor itu melanda area Tembagapura dan sekitarnya terjadi sejak Selasa (15/8) setelah hujan lebat mengguyur wilayah itu.
Hingga kini sejumlah akses jalan ke wilayah Tembagapura dari Timika dan menuju Kampung Waa Banti dilaporkan terputus.
Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon mengatakan akses jalan di sekitar Mil 58 sementara dilakukan pembersihan karena ikut tertimpa material longsoran.
"Kendaraan besar seperti truk trailer belum bisa melintas. Yang diizinkan hanya kendaraan kecil yang membawa barang-barang kesehatan dan logistik untuk warga di Tembagapura," kata Victor.
Akses jalan menuju Kampung Waa-Banti hingga kini masih tertutup.
Terkait kejadian tersebut, aparat kepolisian bersama TNI yang tergabung dalam Satgas Amole pengamanan objek vital PT Freeport kini melakukan inventarisasi kerugian material maupun kemungkinan korban jiwa. (Ant/azh)