Banjir Bandang Terjang Tulungagung, Rumah dan Toko Rusak
Banjir bandang melanda permukiman Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung pada hari Sabtu, 27 Januari 2024. Banjir dipicu oleh air bah dari wilayah pegunungan yang ada di selatan desa.
Kondisi gunung yang gundul menyebabkan air tidak ada yang menahan dan langsung meluncur ke dataran rendah. Air bah membawa berbagai material seperti bonggol bambu, potongan kayu, ranting bambu dan bonggol kayu.
Material ini kemudian tersangkut di jembatan Joho atau bok gerdon Joho, sehingga air dari kali Joho meluap dan merobohkan tembok rumah warga yang ada di sebelah barat sungai.
"Banjir bandang terjadi karena aliran sungai tertutup berbagai material dari pegunungan. Yang pertama jebol adalah tembok di bagian barat sungai," ucap Kapolsek Kalidawir AKP Sudaryanto.
Air dalam volume besar langsung tertumpah ke arah barat. Korban pertamanya adalah Warung Ibu Karti yang mengontrak di rumah keluarga Saiful.
Air bersama sampah, material sisa tetumbuhan dan lumpur masuk ke dalam rumah. Air menjebol dari depan hingga bagian belakang rumah sedalam 70 cm.
"Sisa lumpurnya tebal, sekitar 30 centimeter," ucap Saiful saat membersihkan bagian dalam rumah milik mendiang orang tuanya ini.
Toko milik Ny Sribanu yang ada sebelah barat rumah keluarga Saiful juga menjadi korban. Banyak barang dagangan yang rusak karena terendam air bercampur lumpur, seperti gula, beras, mie instan dan aneka minuman.
Kerugian barang yang dialami Sribanu sekitar Rp 40 juta hingga Rp 50 juta. "Itu barang dagangan sama barang-barang lain yang rusak. Belum kolam yang rusak," ujarnya.
Menurut Sribanu, ada 6000 ekor ikan gurami yang lepas karena kolamnya rusak. Banjir bandang merusak dinding kolam, hingga seluruh isinya tersapu bersih.
Sribanu tidak bisa menaksir nilai kerugian ikan yang lepas ini karena ukurannya masih kecil. "Kolamnya baru dibuat, ikannya belum lama dimasukkan jadi belum besar. Belum banyak pakan yang dihabiskan," ungkapnya.
Banjir bandang ini juga menghanyutkan uang tunai Rp 44 juta milik Sribanu. Rencananya besok pagi Sribanu akan berangkat ke Mojokerto untuk belanja kerupuk rambak.
Namun, uang yang sudah disiapkan itu ikut hanyut saat banjir bandang melanda. Setelah dicari, Sribanu berhasil menemukan uang tunai miliknya Rp38 juta berlumuran lumpur.
Sisa uang belum ditemukan, kemungkinan ikut hanyut terbawa derasnya air. "Alhamdulillah, tadi sekitar Rp 38 juta sudah ditemukan," ucapnya sambil menunggu sejumlah pekerja yang membersihkan rumahnya dari lumpur.
Pantauan di lapangan, banjir bandang ini merendam rumah warga dalam radius 200 meter dari sungai. Selain itu luapan air juga sampai di Desa Pakisaji, Kecamatan Kalidawir.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung, bersama TNI, Polisi dan warga berusaha menyingkirkan material yang menutup kali Joho.
Sebuah ekskavator kecil akhirnya didatangkan untuk mempercepat evakuasi material. Dikhawatirkan datang hujan lagi dan memicu banjir susulan jika material tidak segera disingkirkan.
Dampak Banjir Tulungagung:
Sejumlah rumah dan toko warga rusak
Barang dagangan dan peralatan rumah tangga hanyut
Kolam ikan jebol dan ikan gurami lepas
Uang tunai Rp 44 juta milik warga hanyut
Upaya Penanganan Tulungagung:
Petugas BPBD, TNI, Polri dan warga membersihkan material dari sungai
Ekskavator didatangkan untuk mempercepat evakuasi
Warga diimbau untuk waspada terhadap potensi banjir susulan