Banjir Bandang di Trenggalek, LPBI NU Jatim pun Beraksi
Kejadian banjir di kota Trenggalek dan sekitarnya, beberapa waktu lalu, merupakan kejadian terbesar dalam 20 tahun terakhir. Kejadian banjir yang tidak diperkirakan sebelumnya ini membuat masyarakat tergopoh-gopoh dan banyak yang membutuhkan bantuan evakuasi.
Di Desa Ngadirenggo dan Desa Kedunglurah Kecamatan Pogalan, misalnya. Atas kejadian tersebut, relawan NU terdekat langsung merespon dan memberikan pertolongan.
Karena jumlah yang membutuhkan evakuasi sangat banyak, sarana yang tersedia juga minim, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) PWNU Jatim memberangkatkan personel ke Trenggalek.
Mereka bergabung dengan BASARNAS Surabaya, relawan NU ini berangkat ke Trenggalek. Sesampai di lokasi, langsung melakukan evakuasi kepada warga yang membutuhkan.
Evakuasi Bayi yang Mengejutkan
"Dengan peralatan water rescue, kami sempat mengevakuasi warga lanjut usia, serta bayi berumur 3 bulan. Mereka kemudian kami bawa ke pos SAR Trenggalek sebagai lokasi pengungsian" ujar Ali Mashuri, relawan NU asal Mojokerto.
Setelah proses evakuasi, tim gabungan sempat juga evakuasi pohon tumbang yang roboh menimpa kabel PLN.
Pada hari ketiga, relawan NU dari LPBI NU Nganjuk, LPBI NU Mojokerto serta PW LPBI NU Jatim ikut membersihkan tempat ibadah di desa Ngadirenggo Kecamatan Pogalan.
"Masih nampak bekas air di dinding mushola sekitar 1,5 meter. Air banjir itu juga sempat merendam alat pengeras suara di Musholla Al-Syafaat di Dusun Wadikidul Desa Ngadirenggo," ujar Toif Nizar yang juga pengurus PW LPBI NU Jatim, sebagaimana dilaporkan aktivis LPBI NU dari Mojokerto Syaiful Anam.
Advertisement