Banjir 6 Hari, 7 Desa di Kalimantan Timur Terendam
Banjir melanda wilayah Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, banjir yang berlangsung sejak Rabu, 12 Mei, belum juga surut hingga Kamis, 20 Mei 2021. Sebanyak 7 desa terendam dan ratusan rumah terdampak.
Kabar banjir yang tak juga surut ini dicuitkan oleh BNPB lewat Twitternya, pada Jumat 21 Mei 2021.
BNPB menyebut jika banjir masih terjadi dengan ketinggia mencapai 30 hingga 100 sentimeter di sejumlah wilayah. "Menurut laporan tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur, Sukasno Haryanto, banjir yang terjadi sejak Rabu masih terjadi dan melanda tujuh kecamatan dengan Tinggi Muka Air (TMA) 30-100 sentimeter," cuit BNPB.
Tingginya curah hujan menyebabkan banjir di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, belum juga surut hingga Kamis (20/5). pic.twitter.com/4NQj5U7igN
— BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia) May 21, 2021
Tujuh kecamatan itu antara lain Kecamatan Muara Bangkal, Kecamatan Batu Ampar, Kecamatan Muara Ancalong, Kecamatan Long Masengat, Kecamatan Telen, Kecamatan Muara Wahau dan Kecamatan Kombeng.
Kecamatan Muara Wahau menjadi wilayah yang terdampak paling parah dengan tujuh desa terendam, dikutip dari Kaltim Today. Desa itu antara lain, Desa Muara Wahau, Nehes Liah Bing, Jak Luay, Long Wehea, Dabeq, Diaq Lay, dan Benhes.
Desa Jak Luay dan Diaq Lay menjadi desa dengan dampak terparah yakni terendam hingga setinggi satu meter.
Hujan yang terus turun menyebabkan debit air di Sungai Wahau terus naik dan meluber serta menenggelamkan wilayah yang lebih rendah di sekitarnya.
Camat Muara Wahau, Ashari menyebut pendataan korban masih berlanjut. Diperkirakan 500an rumah dengan ribuan kepala keluarga terdampak banjir, hanya di wilayahnya saja. (Ktd)
Advertisement