Banjir 3 Bulan, Kerugian Tambak di Lamongan Capai 30,7 Miliar
Curan hujan tinggi kian memperparah kondisi banjir di Lamongan. Air yang menggenang selama tiga bulan lebih tak kunjung surut. Malah, air permukaan kian meninggi hingga memperpanjang catatan data lahan sawah pertanian, tambak dan jalan hingga perumahan warga.
Data diperoleh ngopibareng.id dari Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lamongan menyebutkan, kondisi demikian itu terjadi di enam kecamatan. Meliputi Kecamatan Deket, Glagah, Karangbinangun, Kalitengah, Turi dan Karanggeneng.
"Enam kecamatan ini sering disebut sebagai kawasan bonorowo. Banjir terjadi karena luapan kali dan sungai yang tidak lagi mampu menampung air hujan, " kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamongan, Muslimin, Sabtu 29 Januari 2022 sore.
Muslimin juga membeberkan, BPBD juga mendata dari enam kecamatan tersebut terdapat 41 desa terdiri 2.792 rumah warga tergenang dengan hunian 2.866 kepala keluarga atau 12.429 jiwa.
Kebanyakan sejumlah rumah hunian warga tergenang air hingga mencapai kedalaman 30-50cm. Belum lagi fasilitas umum berupa jalan kabupaten, desa, puluhan sekolah dan tempat ibadah.
Tapi, yang banyak memakan kerugian akibat banjir karena menenggelamkan lahan sawah tambak. Tercatat 4.701 hektar sawah tambak, dengan kerugian mencapai Rp 30, 777 miliar.
"Tercatat, memang hanya pada lahan sawah tambak saja. Terparah di wilayah Kecamatan Kalitengah, mencapai 11 miliar lebih," ungkapnya.
Sementara itu, sejumlah warga mengaku kondisi banjir dengan waktu lama sudah terbiasa. Tapi, kali ini terjadi lebih lama dan permukaan air juga lebih tinggi. Tentu, mengganggu aktivitas kesehariannya.
"Kita terus was-was banjir akan lebih lama lagi. Karena sampai sekarang masih sering turun hujan. Jadi jangan kaget kalau akibat lamanya terendam banjir, banyak warga yang terkena penyakit gatal-gatal, " ujar Sri, warga Desa Soko, Kecamatan Glagah.
Adapun pihak Pemkab Lamongan selama ini juga sudah banyak mengucurkan bantuan. Seperti penanggulangan banjir dengan perbaikan tanggul dan jalan.
"Selain itu sering mengirim bantuan sembako dan alat transportasi secara gratis. Pemkab tetap serius memerhatikan banjir sekaligus upaya penanganan ke depan, " tanda Muslimin.