Bangun RS Covid di UGM, PUPR Targetkan Tuntas Akhir Mei
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kebut pembangunan RS Akademi Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai RS rujukan penanganan covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Rencananya, pembangunan rumah sakit yang sempat terhenti di tahun 2010 ini akan tuntas pada minggu terakhir Mei 2020.
Proses penyelesaian RS Akademi UGM dilaksanakan sejak 20 April 2020. Saat ini progres penyelesaian pembangunan secara keseluruhan mencapai 30 persen dengan kemajuan pekerjaan rata-rata sekitar 3 persen.
Dalam kunjungannya ke Yogyakarta, pada Rabu, 29 April 2020, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penyelesaian RS Akademi UGM tersebut merupakan bagian dari refocusing kegiatan Kementerian PUPR sebesar Rp1,829 triliun untuk mendukung percepatan penanganan covid-19.
"Berdasarkan hasil penilaian teknis Balitbang PUPR, secara struktur gedung RS masih baik dan bisa dipakai. Penyelesaian RS ini tidak memakan waktu terlalu lama, karena kita menggunakan sistem moduler sehingga tinggal pemasangan saja,” katanya dalam keterangan tertulis pada Ngopibareng.id. RS tersebut terdiri dari dua gedung masing-masing terdiri dari lima lantai dengan luas seluruhnya sekitar 8.600 m2.
RS Akademi UGM memiliki kapasitas total sebanyak 107 tempat tidur dengan rincian 80 tempat tidur rawat inap, dua tempat tidur ruang tindakan, dan 25 tempat tidur ruang isolasi. Gedung Yudhistira dengan luas 4.177 m2 memiliki kapasitas 38 tempat tidur. Gedung Arjuna dengan luas 4.505 m2 memiliki kapasitas 69 tempat tidur.
Pembangunan lanjutan RS Akademi UGM dilakukan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Badan Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi DIY dengan kontraktor PT Adhi Karya dan Manajemen Konstruksi PT. Virama Karya.