Bangun Optimisme Mahasiswa Muhammadiyah Hadapi Tantangan Global
Indonesia memiliki kekayaan alam hingga budaya yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Karenanya, bangsa Indonesia sejatinya bersyukur dengan merawat semua kekayaan yang ada.
“Selain bumi yang sangat subur dan negara besar serta wilayah luas, juga memiliki bahasa nasional sendiri dan sangat kaya akan budaya dan bahasa daerah. Sehingga kita bisa berkomunikasi dengan bahasa yang sama di seluruh wilayah NKRI yang luas ini,” kata Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, Senin lalu.
“Banyak negara di dunia yang tidak punya bahasa nasionalnya sendiri sehingga mereka menjadikan bahasa kolonial yang menjajahnya sebagai bahasa yang akhirnya mereka pakai sebagai alat komunikasi secara nasional mereka,” imbuhnya.
Dalam Talkshow Tokoh Inspiratif yang digelar oleh Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) tersebut, Abdul Mu’ti lantas berpesan kepada 500 mahasiswa yang hadir untuk gigih memperjuangkan cita-citanya. Kekayaan bangsa di atas, diharapkannya menjadi modal untuk berani bersaing dengan bangsa luar dan tidak inferior.
Menurut Mu’ti, ganjalan utama bangsa Indonesia adalah sikap merasa rendah diri ketika berhadapan dengan bangsa luar. Mental inferior ini dianggap membuat potensi besar yang dimiliki oleh generasi muda sering kandas ketika harus bersaing.
Generasi Milenial Masa Depan
“Untuk kita semua, khususnya generasi mileneal, kalau punya keinginan atau cita-cita kita lakukan jangan setengah setengah. Tetapi dengan sepenuh jiwa namun jangan isolasikan diri dalam mencapai cita cita. Harus tetap menjadi bagian komunitas secara aktif serta sebagai manusia biasa yang perlu hidup bersosialisasi dengan sesama,” pesannya.
Sementara itu Wakil Ketua Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PPMM) Modul Nusantara Unimus, Siti Aminah menyampaikan bahwa acara ini adalah rangkaian dari PPMM Modul Nusantara yang berlangsung selama 4 bulan dari Oktober 2021 hingga 19 Januari 2022 mendatang.
Dalam PPMM ini telah hadir para tokoh inspiratif dari Abdul Mu’ti, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Atlit Panjat Tebing international Aris Susanti, dan lainnya untuk menumbuhkan inspirasi mahasiswa.
“Tujuannya agar peserta semakin menguatkan rasa nasionalisme, berkomitmen toleransi atas anugerah berbagai ragam suku, bahasa, dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia,” ujar Siti Aminah.
“Selain Talkshow Tokoh Inspiratif, Modul Nusantara diisi pula kegiatan Kebhinekaan berisi pengenalan keragaman budaya yang ada di Kota Semarang dan Jawa Tengah seperti Lawang Sewu, Kota Lama, Gereja Blenduk, Klenteng Gedung Batu, Pagoda Watu Gong, Masjid Agung Jateng, Candi Borobudur dan lain-lain,” kata Siti Aminah.
“Harapannya, ragam budaya Jateng (Indonesia) atau Kebhinekaan NKRI harus terpatri di jiwa para peserta Modul Nusantara selaras dengan tujuan Modul Nusantara yang memberi ruang perjumpaan bagi keberagaman suku bangsa, toleransi, dan kebhinekaan. Kota Semarang dan Jawa Tengah kaya akan keberagaman ini sehingga generasi muda harus tahu dan bisa melestarikan dan menjaga kekayaan budaya nasional ini,” tuturnya.