Bangun Generasi Tangguh, Ini Program Makanan Bernutrisi NA
Nasyiatul Aisyiyah sebagai organisasi perempuan muda yang fokus pada gerakan ramah perempuan dan anak sangat peduli pada isu kesehatan anak dan perempuan. Anak adalah investasi bangsa dan negara di masa yang akan datang maka program pencegahan gizi buruk sangat relevan untuk menyiapkan generasi yang unggul.
Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah mendapat kesempatan yang baik saat Tim Dosen Universitas Ahmad Dahlan memberikan pembekalan terkait Perlindungan Konsumen, Pengolahan Makanan Layak Konsumsi untuk Balita, dan penyiapan aplikasi berbasis mobile untuk pendataan nutrisi balita.
Tim tersebut merupakan Tim Hibah Program Kemitraan Masyarakat Kemenristekdikti 2019.
FGD terkait perlindungan konsumen dilakukan belum lama ini, bertempat di Aula PP Aisyiyah. Pembicara adalah Dr. Norma Sari, S.H., M.Hum. Pakar perlindungan konsumen dari UAD tersebut menyampaikan bahwa sebagai konsumen kita harus peka dan aware terhadap barang yang kita beli.
"Kadang kita lupa untuk membaca petunjuk informasi atau inggriedient suatu produk makanan, padahal hal tersebut penting untuk keamanan dan keselamatan," ujar Norma, yang Wakil Dekan Hukum UAD.
Acara dilanjutkan dengan presentasi prototype aplikasi identifikasi stanting oleh Sri Winiarti.
"Aplikasi ini mencoba untuk memasukkan kecerdasan seorang pakar kesehatan dalam mengindentifikasi stanting dalam bahasa program komputer", jelas Winiarti, yang Wakil Dekan Fakultas Teknik UAD.
Focus Group Discussion terkait Standar Makan Sehat dan Bergizi bagi Balita dilaksanakan pada Jumat lalu, di kampus II UAD. Dengan pembicara Dosen Bisnis Jasa Makanan (BISMA) Universitas Ahmad Dahlan, Retnosyari Septiyani.
"Masa balita adalah masa usia emas dihitung sejak 1000 hari perkembangan anak. Maka makanan yang sebaiknya dikonsumsi untuk ibu hamil dan menyusui serta untuk MPASI sebaiknya memiliki kandungan protein tinggi baik hewani maupun nabati", terang Kaprodi BISMA UAD ini.
Menurut Diyah Puspitarini, Ketua Umum PPNA, program kemitraan ini didesain untuk membantu mengatasi persoalan yang ada serta melengkapi solusi stanting yang saat ini menjadi konsen Nasyiatul Aisyiyah.
"Berdasarkan identifikasi masalah yang ada di mitra dan lingkungan masyarakat Nasyiatul Aisyiyah, maka setelah FGD diadakan juga pelatihan untuk pengelolaan makanan home made, dan adanya aplikasi identifikasi stanting juga akan mempermudah masyarakat dalam melakukan tindakan," jelas Diyah.
Dengan adanya kegiatan PKM ini diharapkan para perempuan mempunyai pengetahuan baru mengenai sebab akibat dan resiko balita yang gizinya bermasalah, meningkatkan pola hidup sehat, menyediakan bahan makanan yang bergizi tinggi untuk balita, mengolah bahan makanan untuk balita secara home made.
"Menyiapkan makanan bernutrisi adalah investasi untuk generasi masa depan. Bukan sekadar memasak tetapi membangun generasi tangguh dari Keluarga Muda Tangguh," terang Diyah.