Bangun 2 Underpass Bujet Miliaran, Pemkot Malang Masih Tunggu DED
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang masih menunggu Detail Engineering Design (DED) terkait rencana pembangunan dua underpass atau jalan tembusan bawah tanah. Pembangunan underpass ini nantinya diharapkan dapat mengatasi momok kemacetan di Kota Malang.
”Iya belum dapat DED-nya, hanya saja informasi yang kami dapat mau diusulkan ke (pemerintah) pusat,” ujar Kepala Bappeda Kota Malang, Dwi Rahayu pada Senin 4 April 2022.
Dalam pembangunan underpass ini Pemkot Malang menggandeng dua universitas untuk membuat DED. Untuk rencana underpass di Jalan Ahmad Yani, Blimbing, Kota Malang, DED disusun oleh Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (UM).
Sementara untuk rencana underpass di Jalan MT Haryono, Lowokwaru, Pemkot Malang menggandeng Politeknik Negeri Malang (Polinema) untuk menyusun DED. "Namun untuk realisasi pembangunannya sepertinya tidak dilakukan pada tahun ini," katanya.
Sementara itu, perihal anggaran yang nanti akan digunakan, Walikota Malang, Sutiaji menyebut rencana pembangunan underpass akan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Hal itu dikarenakan jalan raya di dua kawasan yang akan dibangun underpass tersebut merupakan jalan nasional.
Untuk perkiraan anggaran yang akan digunakan untuk pembangunan underpass, Sutiaji memperkirakan nilainya mencapai ratusan miliar untuk per kilometer. "Kalau pembangunan LRT per kilometernya Rp 450 miliar, kalau tol separuhnya anggaran LRT jadi kurang lebih Rp 225 miliar per kilometer, kalau underpass tiga perempatnya anggaran tol kurang lebih Rp 175 miliar per kilometer. Itu kira-kira ya," pungkas Sutiaji.