Bangsring Underwater Bikin Menteri Susi Meleleh
Banyuwangi selalu mampu membuat event keren. Paling anyar Bangsring Underwater Festival. Karena Bangsring ini Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sampai dibuat takjub.
"Kalau semua daerah di sepanjang pinggir pantai dibuat seperti ini, pasti uang yang masuk akibat efek lipat gandanya banyak," kata Susi.
Sajian memukau memang dipertunjukkan Bangsring Underwater Festival 2019.
Festival ini dibuka dengan pergelaran tarian tradisional gandrung di pinggir pantai. Gemulai para penari seolah menjadi sebuah magnet yang membuat festival ini semakin berwarna.
Belum lagi sajian lainnya. Dari mulai dari pelatihan mengolah sampah, memungut sampah di pantai oleh seribu nelayan, dan lomba mengolah sampah bekas menjadi barang seni dan bermanfaat.
Menteri Susi berkesempatan memberi makan ikan yang ada di Rumah Apung Bangsring serta melakukan penanaman transplantasi terumbu karang di area Rumah Apung. Selain itu, Susi juga melakukan pengobatan dan melepas ikan hiu di Klinik Hiu yang ada di rumah apung.
Menteri Susi tampak begitu menikmati suasana yang disuguhkan Bangsring. Apalagi ketika dirinya melakukan paddleboarding. Susi mengayuh board-nya berputar mengelilingi rumah apung, lalu menuju dermaga.
Menteri Susi juga mengapresisi kelompok nelayan Samudera Bhakti, yang berhasil mengubah mindset nelayan di kawasan ini. Dari semula pengebom ikan, kini justru mereka menjaga laut, seperti menanam terumbu karang.
"Perubahan mindset yang dilakukan mereka ini sangat baik. Mereka menghidupkan wisata bahari dengan cara menjaganya. Dan akhirnya menghasilkan sebuah kawasan wisata yang hidup dan terintegrasi. Padahal tadinya kawasan ini kumuh, kotor, dan rusak juga," kata Susi.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menjelaskan, festival ini adalah kampanye konservasi laut. Bangsring Underwater Festival mampu menjadi etalase perubahan penting kawasan Bangsring.
Sebagai kawasan konservasi laut, para nelayan Pantai Bangsring berhasil mengubah perilaku dan budaya tangkap ikan mereka. Dulu, mereka kerap menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan seperti bom dinamit dan portas, tapi sekarang telah beralih menggunakan alat tangkap yang lebih ramah.
Anas mengajak maayarakat untuk mencontoh semangat nelayan Samudera Bhakti yang gigih melestarikan laut.
"Wisata bahari Bangsring underwater kini terus berkembang. Kecintaan mereka untuk menjaga laut ini lah yang ingin kita sampaikan lewat festival ini," kata Anas.
Berkat berbagai program kolaborasi pemkab dan nelayan setempat, kawasan itu kini bergeliat. "Tahun 2018 kemarin, setidaknya 130 ribu wisatawan mengunjungi pantai ini. Ekonomi di sini tumbuh, nelayan akhirnya mendapatkan hasil tambahan dari perkembangan wisata," kata Anas. (idi)