Banglades-Myanmar Sepakat Pemulangan Rohingnya
Pemerintah Banglades menandatangani kesepakatan dengan Myanmar untuk segera mengembalikan ratusan ribu Muslim Rohingya ke Myanmar.
Kementerian Luar Negeri Banglades menyatakan Muslim Rohingya bisa mulai kembali dalam kurun waktu dua bulan.
Sementara itu perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan Amerika Serikat (AS) menyebut peristiwa yang menimpa Muslim Rohingya merupakan upaya pembersihan etnis.
Karenannya, lembaga bantuan kemanusiaan mengkawatirkan terhadap upaya pengembalian pengungsi Rohingya ke Myanmar. Kecuali ada jaminan keamanan bagi etnis Rohingya.
Etnis Rohingya adalah kaum minoritas tanpa kewarganegaraan yang lama mengalami penganiayaan di Myanmar. Lebih dari 600 ribu etnis Rohingya melarikan diri ke negara tetangga, Banglades.
Menteri Luar Negeri Banglades Mahmood Ali mengatakan itu penandatanganan kesepakatan merupakan langkah pertama. Pejabat senior Myanmar Myint Kyaing mengatakan kesiapan pemerintah menerima pengungsi Rohingya sesegera mungkin.
Upaya pengembalian pengungsi Rohingya ke Myanmar belum jelas. Begitu pun banyak pengungsi Rohingya takut dikirim kembali ke Myanmar. Pengungsi di Kamp Kutupalong di Bangladesh mengatakan mereka menginginkan jaminan kewarganegaraan dan tanah kembali.
"Kami akan kembali jika mereka tidak mengganggu kami dan jika kami bisa menjalani kehidupan seperti umat Buddha dan etnis minoritas lainnya," kata pengungsi Sayed Hussein.
Sementara Narusha, salah seorang pengungsi mengaku tak bisa percaya pada pemerintah Myanmar. Narusha mengungkapkan, sudah tiga kali melarikan diri atas perlakuan pemerintah Myanmar.(wah)