Bangkrut, Peternak Ayam Petelur Blitar Geruduk Bank BNI
Ratusan peternak ayam petelur Blitar geruduk Bank BNI meminta pembebasan bunga bank dan penundaan cicilan tanggungannya. Peternak mengaku bangkrut karena harga pakan terlalu tinggi tidak sesuai dengan harga telur yang terus menurun.
Peternak ayam petelur yang datang ke Bank BNI kota Blitar kemarin adalah para peternak yang tergabung di dalam Asosiasi Peternak se Blitar Raya. Mereka datang ke Bank BNI Kota Blitar Selasa, 14 September 2021 karena mempunyai tanggungan pinjaman kredit Bank BUMN, di antaranya BNI, BRI dan Bank Jatim.
"Kondisi kami sekarang sangat terpuruk, aset aset kami sudah habis dipatok sama ayam", keluh Suryono, juru bicara peternak ayam petelur di depan Bank BNI Kota Blitar seusai ditemui Pimpinan Bank BNI Cabang Blitar.
Menurut Suryono, mereka telah menyampaikan aspirasi pada pimpinan BNI cabang Blitar dan dijanjikan akan disampaikan kepada pemerintah pusat.
Para peternak, menurut Suryono, bukan mengelak dari tanggungjawab membayar tanggungan pinjamannya. Akan tetapi selama kondisi perekonomian para peternak belum pulih, mereka berharap ada kebijakan penundaan pembayaran angsuran dan pembebasan bunga bank. "Sebab selama setahun ini, harga telur selalu rendah, sementara biaya pemeliharaan harga pakan selalu merangkak naik," Imbuhnya.
Suryono menghitung, jika kondisi harga pakan sekarang, seharusnya harga telur ditingkat peternak senilai Rp 22. 250. Sementara sekarang harga telur ditingkat peternak hanya Rp 13.500.
Naiknya harga pakan dipicu tidak hanya dengan tingginya harga jagung yang seharusnya ditingkat peternak seharga Rp 4.500, akan tetapi semua bahan pakan ternak juga mengalami kenaikan.
Suryono berharap pemerintah mempunyai empati terhadap permasalahan dan keluhan para petenak. Mereka menuntut agar pemerintah melalui Bank BNI tentang permintaan penghapusan bunga dan penundaan cicilan pokok.
Aksi yang sama sebelumnya juga sudah dilakukan. Tepatnya ketika Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Kota Blitar, Rabu 8 September 2021. Seorang peternak Blitar yang bernama Suroto asal Desa Suruhwadang membentangkan poster bertuliskan" Pak Joko Widodo, bantu kami peternak mampu membeli jagung dengan harga wajar".
Sehingga Suroto sempat ditangkap polisi untuk dimintai keterangan walaupun hari itu juga Suroto dipulangkan.