Bangkai Lion Air JT 610 Belum Ditemukan, Radius Diperlebar
Hingga hari kedua bangkai pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat belum juga ditemukan.
Kepala Kantor SAR Jawa Barat, Deden Ridwansyah mengatakan strategi pencarian diubah, radius diperlebar ke arah timur sejauh 10 mil. Kata Deden, hal itu dilakukan karena melihat ombak yang ada kemungkinan objek hanyut.
"Kemungkinan serpihan pesawat maupun korban hanyut hingga ke pantai Indramayu," kata Deden, ditemui di posko pencarian di pesisir Pantai Tanjungpakis, Selasa, 30 Oktober 2018.
Menurutnya, jika lokasi bangkai Lion Air JT 610 sudah ditemukan, maka proses evakuasi bakal lebih mudah dilakukan. Karena korban diperkirakan juga berada di sekitar lokasi bangkai pesawat.
Saat ini sebanyak 847 personel dikerahkan dalam operasi pencarian pesawat Lion Air JT 610 yang hilang kontak dan jatuh ke laut.
Personel yang dikerahkan berasal dari Basarnas (201 orang), TNI Angkatan Darat (40 orang), TNI Angkatan Laut (456 orang), TNI Angkatan Udara (empat orang) dan Polri (58 orang).
Kemudian, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kementerian Perhubungan (30 orang), Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan (18 orang) dan Palang Merah Indonesia (30 orang).
Perincian alat utama unsur laut yang dikerahkan yaitu delapan unit dari Basarnas, 12 unit dari TNI Angkatan Laut, enam unit dari KPLP Kementerian Perhubungan, tujuh unit dari Polri, satu unit dari Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan dan satu unit kapal Dominos.
Pencarian juga didukung tiga unsur udara, yaitu helikopter HR-1519 dan HR-1301 dan pesawat CN-235.
Sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang dilaporkan hilang kontak pada Senin kemarin pukul 06.33 WIB.
Pesawat hilang kontak pada posisi koordinat 107,07 Bujur Timur dan 05,46 Lintang Selatan atau 34 mil laut dari Jakarta, 25 mil laut dari Tanjung Priok dan 11 mil laut dari Tanjung Karawang. (frd)