Bangga Batik Surabaya, DPRD Minta Pemkot Ikut Mempromosikan
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti berupaya mempopulerkan batik asal Surabaya. Upaya itu beriringan dengan Hari Batik Nasional, pada Sabtu 2 Oktober 2021. Reni meminta warga untuk menggunakan batik yang dibuat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Surabaya. Reni mengaku di berbagai acara kerap mengenakan batik karya para pelaku UMKM Surabaya.
”Di Surabaya banyak UMKM yang bisa memproduksi karya batik dengan motif khas Surabaya. Ini perlu dipopulerkan,” kata Reni, 4 Oktober 2021.
Reni menuturkan, hal itu merupakan tugas bersama untuk mengenalkan batik Surabaya. Dengan mempopulerkan batik Surabaya, perekonomian Surabaya juga bangkit kembali. Selain itu, menurutnya walikota bersama jajaran pejabat dan pegawai pemkot bisa jadi model agar masyarakat semakin tahu batik Surabaya.
Reni mendorong kepada Pemerintah Kota Surabaya lebih mempopulerkan batik Surabaya kepada publik. Hal tersebut juga untuk membantu pengrajin batik agar produk yang dihasilkan makin berkualitas.
”Misal penggunaan motif batik Surabaya pada seragam-seragam sekolah maupun seragam pegawai-pegawai di lingkungan pemkot,” terang Reni.
Menurut pimpinan DPRD itu, corak khas batik Surabaya bisa lebih dikedepankan dan dipasarkan. Namun yang tidak kalah penting, akan lebih baik lagi bila batik tersebut merupakan hasil karya dari warga Surabaya.
”Sehingga mampu memajukan para pengrajin batik dan ekonomi masyarakat Surabaya,” tutur Reni.
Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu banyak memiliki koleksi produk batik dari para pengrajin Surabaya. Mulai dari jilbab hingga busana keseharian yang dikenakan saat agenda kedewanan hingga sapa warga. Tak lupa juga ia membawa dan memakai batik kemanapun saat kunjungan ke luar negeri.
“Batik itu kebanggaan negeri. Kita harus bangga dengan batik,” katanya. (adv)
Advertisement