Bandung Lautan Kopi Bisa Jadi Inspirasi Indonesia
West Java Bandung Lautan Kopi sukses besar. Aksi menyeduh kopi bersama di Halaman Gedung Sate itu menghadirkan 1.000 barista dari berbagai penjuru Indonesia.
Selain dihadiri para pecinta kopi dan masyarakat, aksi menyeduh bersama di Bandung ini juga berhasil memecahkan rekor dunia.
Tampak hadir ikut menyeduh kopi Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, dan Wagub Deddy Mizwar. Rekor atas aksi menyeduh kopi bersama selama 30 detik ini diperoleh dari Record Holder Republic (RHR), sebuah badan pemberi rekor dunia yang berasal dari Inggris.
Piagam rekor dunia dari RHS diserahkan sendiri oleh Presiden of RHR sebagai adjudicator RHR di Indonesia Lia Mutisari kepada Gubernur Ahmad Heryawan.
Disebutkan Gubernur, West Java Bandung Lautan Koi digagas oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat adalah. Ini adalah sebuah ajang untuk meningkatkan edukasi, sosialisasi, promosi, dan apresiasi terhadap manfaat minum kopi Arabika Java Preanger kepada masyarakat.
Acara ini sungguh spektakuler. Betapa tidak, aslinya pendaftar yang ikut Brewing Kopi ini 4.000 barista. Namun yang diterima hanya seribuan.
Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Sumatera, dari Kalimantan, dari Sulawesi, Jawa Timur, Bali, dan lain-lain.
Pegiat, penyeduh, dan edukator kopi yang namanya paling moncer di Jawa Timur, Titik Rahma, pada kesempatan ambil bagian di acara itu, mengatakan, Bandung Lautan Kopi ini membuktikan bahwa kopi begitu berdenyut di Indonesia. Begitu luar biasanya.
Dengan keluarbiasaan ini, harusnya, kata Titik, melihat ekspektasi begini rupa kopi Indonesia mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Tidak seperti sekarang, orang Indonesia yang notabene adalah pemilik kopi hanya bisa menikmati kopi kelas dua. Sementara kelas satunya lari semua ke luar negeri.
Senada dengan Titik Rahma, Presiden Komunitas Pasukan Berani Ngopi yang juga dari Jawa Timur, Widi Kamidi, mengatakan, Bandung Lautan Kopi ini bisa menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia.
Bukan hanya kopi sedang lagi hits maka acara di Bandung itu sukses besar, melainkan fenomena kopi memang layak diperhitung sebagai sesuatu yang tak sekadar menjadi minuman beraroma sedap dan berwarna hitam.
Kata Widi Kamidi, jauh sebelum acara Bandung Lautan Kopi, di Banyuwangi Jawa Timur, yang dimotori Pak Iwan Setiawan, sudah empat kali menggelar acara kopi yang melibat massa.
Tak tanggung-tanggung 10 ribu kopi dibagikan. Bedanya, di Banyuwangi, antara barista dan masyarakat yang bukan barista membaur jadi satu untuk menghadirkan 10 ribu cup kopi. Keduanya menarik. Sama-sama mampu menjadi garis depan untuk promosikan kopi Indonesia.(idi)