Bandara Palu Mulai Dibuka untuk Penerbangan Emergency
Setelah dinyatakan aman dan selesai dilakukan perbaikan sementara, Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, akhirnya kembali beroperasi khusus untuk penerbangan emergency, SAR dan bantuan kemanusiaan.
Bandara yang sempat ditutup sejak gempa yang terjadi Jumat 28 September 2018 sore kemarin, akhirnya pada pukul 11.57 WITA, Sabtu 29 September resmi dibuka kembali.
Keputusan pembukaan kembali bandara diambil setelah rapat koordinasi yang dilakukan stakeholder penerbangan di Palu termasuk Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia kemudian menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) nomor H0755/18 yang menginformasikan kepada seluruh stakeholder penerbangan mengenai operasional Bandara Mutiara Sis Al Jufri untuk penerbangan emergency, SAR dan bantuan kemanusiaan.
“Hasil pengataman di lapangan, terdapat retakan di salah satu ujung runway sepanjang 250 meter, sehingga masih terdapat 2.000 meter panjang runway yang bisa digunakan. Artinya untuk pesawat Hercules dan ATR masih aman untuk dapat mendarat di runway tersebut. Layanan navigasi penerbangan yang kami berikan dapat berjalan dengan baik,” kata Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto dalam keterangnnya pada ngopibareng.id.
Novie mengatakan pihaknya juga sedang mengirimkan personel layanan navigasi penerbangan dari berbagai daerah untuk dapat membantu operasional layanan di bandara tersebut.
"Sejumlah personel sudah kami berangkatkan untuk membantu memberikan layanan navigasi penerbangan. Mereka yang dikirim kami utamakan yang familiar dan pernah berdinas di Bandara Palu. Selain itu, beberapa peralatan seperti mobile tower dan genset juga kami kirimkan agar layanan navigasi penerbangan dapat diberikan secara optimal dan arus bantuan kemanusiaan dapat berjalan berjalan dengan lancar,” kata Novie. (man)