Bandara Banyuwangi Siap Layani Penerbangan Umroh
PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II tengah mengupayakan penerbangan umroh di Bandara Banyuwangi. Ini dilakukan untuk memudahkan masyarakat di wilayah timur Pulau Jawa ini untuk menunaikan ibadah Umroh. Rencana inipun mendapatkan respon yang baik dari para pelaku jasa perjalanan umroh.
Guna mematangkan skema pemberangkatan umroh dari Bandara Internasional Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, AP II, Kantor Kementerian Agama Banyuwangi, serta perwakilan Kantor Kemenag Jember dan Situbondo telah menggelar pertemuan di Kantor Pemkab Banyuwangi, pada 10 Januari 2024.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani optimis penerbangan umroh dari Bandara Banyuwangi bisa terealisasi di 2024. "Semoga semuanya lancar sesuai harapan agar masyarakat Banyuwangi dan wilayah sekitar Banyuwangi bisa semakin mudah melaksanakan ibadah umroh," jelas Ipuk.
Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Banyuwangi, Johan Seno Acton mengatakan, rapat tersebut membahas teknis skema penerbangan jamaah. Untuk saat ini, menurutnya, skema pemberangkatan jamaah umroh belum bisa dilakukan direct dari Bandara Banyuwangi. Harus transit dahulu.
"Ada tiga opsi, dari Banyuwangi transit dulu di Malaysia, Singapura, atau Thailand. Ini sangat mungkin karena Bandara Banyuwangi sudah berstatus internasional. Tinggal kesepakatan nanti," urai katanya.
Dia menyebut, perjalanan jamaah umroh dari Bandara Banyuwangi rencananya akan dilayani menggunakan Boeing 737 atau Airbus A320 yang nantinya disambung dengan pesawat Saudi Airlines menuju Jeddah. "Semoga semuanya lancar dan segera bisa terealisasi tahun ini," katanya.
Rencana ini disambut baik penyelenggara perjalanan umroh di Kabupaten Banyuwangi. Penerbangan dari Banyuwangi bisa memangkas biaya yang harus dikeluarkan penyelenggara maupun jamaah. Kabar ini memang sudah ditunggui masyarakat dan penyelenggara perjalanan umrah.
“Jadi adanya rencana ini kami sambut dengan positif," kata salah satu penyelenggara perjalanan umrah dari PT Kubah Hijau, Ibnul Mubarok.
Pria ini mengaku turut hadir dalam pertemuan tersebut. Salah satu hal yang ia tangkap dari pertemuan itu adalah penerbangan jamaah umroh nantinya tak akan langsung menuju Jedah. Namun, harus transit terlebih dulu di Malaysia, Singapura, atau Thailand.
Dia menyebut, dari sisi biaya, penerbangan dari Banyuwangi dengan transit sekali masih akan lebih hemat dibanding pemberangkatan dari Surabaya direct ke Jeddah. Jika dari Surabaya masih harus menempuh perjalanan darat yang membutuhkan biasa
“Termasuk untuk makan dan sebagainya. Kalau ada penerbangan dari Blimbingsari, nanti akan sangat membantu," katanya.
Jika penerbangan Umroh dilakukan dari Banyuwangi, penghematan bisa mencapai Rp1 juta-Rp2 juta. Apalagi, lanjutnya, tiket dari Banyuwangi ke Jeddah meskipun harus transit pasti lebih murah daripada penerbangan dari Surabaya. Waktu transit antara 4-8 jam juga dianggap masih wajar bagi para jamaah.
Pendapat yang sama juga disampaikan penyelenggara perjalanan umroh dari PT Tulus Hijrah Baitullah, Suryanto. Menurutnya, layanan penerbangan umroh dari Bandara Internasional Banyuwangi merupakan angin segar. Karena masyarakat Banyuwangi bisa memilih mau penerbangan dari mana.
“Tapi lebih enak sebenarnya bisa langsung berangkat dari rumah sendiri (Banyuwangi)," katanya.