Bandara Abdurrahman Wahid, Tak Lagi Sekadar Lelucon Banser
Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), belum tertandingi dalam khazanah humor di Indonesia. Bagi penggemar kisah humor, lelucon Gus Dur niscaya membuat tertawa dan terpingkal-pingkal.
Ketika Bandara Ngloram di Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora akan diganti nama, nama Abdurrahman Wahid menjadi usulan. Orang pun masih terkenang dengan humor Gus Dur terkait bandar udara.
Kini, Bandar Abdurrahman Wahid tak lagi sekadar lelucon di mata Banser (Barisan Ansor Serbaguna) atau warga Nahdliyin. Seperti berikut:
Saat berkunjung ke Malang, Presiden Gus Dur bersama rombongan berangkat dari Bandara Halim Perdanakusumah. Gus Dur siap disambut oleh beberapa pasukan Banser di bandara tujuan.
Mereka pun berkoordinasi satu sama lain dengan menggunakan handy talky (HT). Ketika rombongan mulai mendekati bandara Abdurrahman Saleh, Malang, seorang komandan Banser meminta laporan kepada salah satu petugas di lapangan melalui HT.
“Halo, halo, roger, mohon laporannya segera, ganti!”
“Roger! Lapor komandan, rombongan Presiden Abdurrahman Saleh mulai mendarat di Bandara Abdurrahman Wahid!” katanya agak gugup.
Berikutnya, usai menghadiri Forum Konsolidasi Pemenangan Pilkada Langsung dan Pemilu 2009 di Pondok Pesantren Edi Mancoro, Semarang, Gus Dur didesak wartawan agar memberikan komentar terkait kemelut PKB pasca Muktamar II. “Bagaimana Gus tanggapannya?” desak wartawan.
Namun, Gus Dur yang sudah hapal kelakuan pers menjawab,
"Sudah tidak perlu saya tanggapi. Kalau saya ngomong, sama saja dengan menanggapi,” Gus Dur dengan lihai berkelit.
Catatan Aktual
Bandara Ngloram yang berlokasi di Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora diusulkan ganti nama. Bupati Blora Arief Rohman mengatakan, pihaknya akan mengubah nama Bandara Ngloram menjadi Bandara Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Alasan memakai nama Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai nama baru Bandara Ngloram karena selain mantan Presiden, juga merupakan Bapak Pluralisme Indonesia yang dikenal dunia," ucap Arief Rohman saat bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Pendopo Bupati Blora, Kamis 24 Juni 2021.
Agar perubahan nama bandara tersebut disetujui semua pihak, Arief mengaku sudah berkomunikasi dengan keluarga besar Gus Dur. Pihaknya telah komunikasi juga dengan keluarga Gus Dur.
"Semoga dengan kebesaran nama tokoh Gus Dur, Blora juga bisa semakin besar dan dikenal dunia," katanya.
Ganjar Pranowo pun menyetujui nama Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai nama bandara yang ada di Kabupaten Blora. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email "Ya, kami setuju dan Pemprov siap mendukung agar Bandara Ngloram yang kini sedang diselesaikan di Blora ini diganti menjadi Bandara Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Nanti dibikin saja patung Gus Dur yang besar di depan bandara," ucap Ganjar.
"Bandara di Cepu, Blora ini masuk salah satu PR saya yang harus segera selesai setelah Bandara Purbalingga. Ada satu lagi Bandara Dewadaru Karimunjawa," tambah Ganjar.
Untuk diketahui, nama Ngloram yang sebelumnya dijadikan nama bandara merupakan nama desa lokasi dibangunnya bandara. Sama halnya dengan Bandara di Purbalingga, yang tadinya bernama Bandara Wirasaba, nama desa di Purbalingga, diganti menjadi Bandara Jenderal Besar Sudirman.
Advertisement