Bandar Arisan Online Dilaporkan Polisi, Rugi Sekitar Rp3 Miliar
Seorang bandar arisan online di Mojokerto berinisial EV dilaporkan ke polisi lantaran tak bisa mengembalikan uang membernya yang diperkirakan mencapai Rp3 miliar.
Bandar arisan berinisial EV yang berdomisili di Desa Sumber Tanggul, Kecamatan Mojosari, Mojokerto, saat ini tidak diketahui keberadaannya. Sebagian member telah melaporkan kasus ini ke Polres Mojokerto. Korbannya tak hanya warga Mojokerto, tapi juga dari Sidoarjo, Pasuruan dan ada yang berdomisili di Jakarta.
Para member arisan online EV ini jumlahnya diperkirakan lebih dari 200 orang. Total kerugian para korban pun berbeda-beda. "Paling kecil Rp400 ribu, yang paling besar Rp300 juta kerugiannya. Kabarnya sudah kabur (owner)," kata Ida, warga Kecamatan Bangsal salah satu korban kepada wartawan di depan Polres Mojokerto Jalan Gajah Mada nomor 99, Kecamatan Mojosari, Selasa 1 November 2022.
Ida menyebut telah mengikuti arisan online yang dikelola EV sejak beberapa bulan yang lalu dengan kerugian sebesar Rp8,4 juta. Sejak mengikuti arisan itu, ia mengaku belum pernah bertemu sama sekali dengan EV. Pembayaran arisan dilakukan secara online atau transfer ke rekening bank yang sudah ditentukan bandar.
Modus pelaku dengan menyediakan ragam bentuk arisan online mulai lelang, arisan kocok, arisan menurun dan arisan flat. Ida mengaku mengikuti 3 slot arisan di EV. Mulai arisan menurun hingga arisan flat. Tiga slot arisan itupun berbeda nominalnya, 1 slot dengan get Rp10 juta dengan membayar Rp700 ribu perbulan, 2 slot lainnya dengan get Rp5 juta. "Bayarnya via transfer, yang Rp5 juta bayarnya Rp150 ribu setiap dua minggu sekali," ujar Ida.
Perempuan berprofesi sebagai pedagang online shop itu mengakui mengenal pelaku hanya melalui temannya. Awal uang korban bisa dikembalikan dengan keuntungan yang sesuai. Namun sejak 25 Oktober 2022 kemarin, pelaku menghilang dan tidak mengembalikan uang korban.
"Sudah ada yang dapat, yang belum dapat sejak bulan Maret 2022 lalu. Bulan Desember nanti sebenarnya saya ada yang pencairan," ucapnya.
Hal senada pun dialami oleh MD, pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan asal Kecamatan Krian, Sidoarjo. Ia mengaku mengalami kerugian sebesar Rp13 juta.
MD sudah 9 bulan mengikuti arisan online yang dikelola EV. Dia juga mengikuti 3 slot arisan dengan nominal yang berbeda-beda. Mulai dari get Rp4 juta hingga Rp9 juta. "Yang Rp9 juta itu 2 slot bayarnya Rp900 ribu 1 bulan sekali sama Rp500 ribu tiap 2 Minggu sekali. Satunya yang Rp4 juta bayarnya Rp130 ribu tiap satu Minggu sekali. Semua belum ada yang dapat," jelas MD.
Menurut MD, korban arisan online EV sebanyak 282 orang dengan total kerugian seluruh korban diperkirakan mencapainya Rp3 miliar. Ia memastikan jika nantinya juga akan membuat laporan polisi. Namun menunggu para korban lain yang masih menghitung jumlah kerugian dari investasi yang diikuti. "Iya rencana laporan. Harapan saya bisa segera ditangani secara adil," ucapnya.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Gondam Prienggondhani membenarkan adanya laporan korban arisan online yang dikelola perempuan berinisial EV. Kepolisian langsung memproses laporan para korban. "Iya benar (laporan korban arisan online). Sementara masih 1 orang yang melapor," tandasnya.
Advertisement