Band Sum41 Bubar setelah 27 Tahun Berkarya
Band punk rock asal Ajax, Ontario, Kanada, Sum41 mengumumkan pembubaran band lewat Instagram @sum41. “Menjadi Sum 41 sejak 1996 membawa kami sejumlah momen terbaik dalam hidup kami. Kami selamanya bersyukur kepada penggemar kami baik yang lama maupun yang baru, yang telah mendukung kami dalam berbagai cara," ungkapnya.
"Sulit untuk mengucapkan cinta dan respek yang kami punya untuk kalian semua dan kami ingin kalian mendengar ini pertama kali dari kami," sambung pengumuman yang ditulis berlatar warna hitam.
Band pelantun In Too Deep tersebut tidak membeberkan alasan mereka membubarkan diri. Namun yang pasti, mereka akan resmi bubar setelah merampungkan rangkaian tur sepanjang tahun 2023.
"Sum 41 akan bubar. Kami akan tetap menyelesaikan seluruh tanggal tur yang akan datang tahun ini, dan kami akan merilis album terakhir kami Heaven :x: Hell, bersamaan dengan tur dunia terakhir untuk merayakannya. Untuk informasi detail akan diumumkan sesegera mungkin. Untuk saat ini, kami tak sabar melihat kalian semua, skumfuks, saat tur nanti dan bersemangat apa yang akan terjadi di masa depan nanti" demikian ungkapnya.
Pada akhir keterangannya, personel Sum 41 berterima kasih kepada penggemar. “Terima kasih untuk penggemar lama ataupun baru, yang telah mendukung kami dengan cara apapun," ujarnya.
Untuk saat ini, Sum 41 masih menjalani sejumlah tur dari festival ke festival. Pertunjukan terdekat akan digelar pada 1 Juni mendatang di Slam Dunk Festival Di Ramini, Italia.
Namun mereka juga tergabung dalam tur Let the Bad Times Roll Tour bersama Off Spring dan Simple Plan yang akan digelar mulai 1 Agustus hingga 3 September mendatang di Amerika Serikat.
Sum41 adalah band yang berasal dari Ajax, Ontario, Kanada. Awalnya Sum41 dibentuk oleh Deryck Whibley dan Steve Jocz yang merupakan teman semasa SMA. Nama Sum41 dipilih karena band ini dibentuk 41 hari sebelum musim panas.
Awalnya Sum41 dibentuk oleh Deryck Whibley (vokal, gitar) dan Steve Jocz (drum) yang merupakan teman semasa SMA. Anggota ketiga yang masuk adalah Dave Baksh (gitar), dan yang terakhir adalah Jason McCaslin (bass) pada 1999 setelah sempat berganti-ganti pemain bass.
Mereka merilis album pertama tahun 2000, berjudul Half Hour of Power di bawah label Island Record. Selama 27 tahun, band ini telah merilis tujuh album, All Killer No Filler (2001), Does This Look Infected? (2002), Chuck (2004), Underclass Hero (2007), Screaming Bloody Murder (2011), 13 Voices (2016), dan Order in Decline (2019).
Hingga saat ini, mereka seringkali tampil lebih dari 300 kali dalam setahun di berbagai festival di dunia, memenangkan dua kali titel Group of the Year dan satu Rock Album of the Year dari Juno Awards, serta satu nominasi Best Hard Rock/Metal Performance Grammy Awards 2012 untuk Blood in My Eyes.