Band Efek Rumah Kaca Minta Kematian Munir Diusut Tuntas
Jakarta: 13 tahun sudah setelah kematian seorang aktivis Hak Asasi Manusia, Munir Said Thalib. Dia diracun dalam perjalanannya menuju Amsterdam, Belanda. Di atas awan, di langit Rumania.
Dalang pembunuhnya, hingga kini masih bebas di luar sana, tak ada yang berani mengungkap, atau bahkan memang sengaja tak diungkap.
Untuk memperingatinya kematiannya, para aktivis menggelar berbagai acara mulai dari Kamisan yang sudah dilakukan sejak siang tadi di depan Istana Negara, Jakarta Pusat hingga pagelaran musik yang bertajuk 'Mosi tidak percaya' yang dihelat malam harinya.
Salah satu yang hadir dan menyumbangkan suara-suara untuk Munir, adalah grup band Efek Rumah Kaca. Sejumlah lagu mereka bawakan di Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.
Vokalis Efek Rumah Kaca, Cholil Mahmun berharap di peringatan 13 tahun kematian Munir, para aktivis tak lelah menagih janji pemerintah menuntaskan pengusutan kasus kematian pendiri Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).
"Bukan hanya pionnya, tapi dalangnya bisa diusut tuntas," kata Cholil di atas panggung di LBH Jakarta, Kamis (7/9) malam.
Kemudian dia juga berharap para aktivis muda bisa terus mendesak pemerintah untuk mengusut kasus kematian Munir hingga tuntas. "Dan semoga pemerintah tidak tebang pilih," pungkas dia.
Tidak hanya Efek Rumah Kaca, di gelaran musik Mosi Tidak Percaya malam ini juga hadir, Jason Ranti, Oscar Lolang, serta istri Munir Suciwati juga turut menyuarakan aspirasi agar pemerintah mengusut tuntas kasus Munir, dan kasus pelanggaran Ham lainnya. (frd)