Bamsoet Apresiasi Kerja Keras Pengurus IMI Sukseskan MotoGP
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengapresiasi kerja keras para tokoh dibalik layar suksesnya pagelaran MotoGP.
Mereka adalah tim IMI di bawah koordinasi Wakil Ketua Umum Olahraga Sepeda Motor/Roda Dua Sadikin Aksa, dan Direktur Olahraga Off The Road Olahraga Sepeda Motor Eddy Saputra, beserta jajaran pengurus IMI roda dua dan keluarga besar IMI NTB sebagai tuan rumah MotoGP.
Dalam struktur MotoGP Mandalika Official Test dan Grand Prix of Indonesia yang dibentuk Mandalika Grand Prix Association (MGP), Sadikin Aksa dipercaya menjadi Chief of Racing Committee (CRC), sementara Eddy Saputra dipercaya menjadi Deputy 1 Racing Committee (DRC1).
"Sadikin Aksa, Eddy Saputra, dan seluruh jajaran pengurus IMI roda dua lainnya telah berbulan-bulan berada di Mandalika mengurus berbagai persiapan untuk menyukseskan MotoGP. Khususnya di bagian medical, race control, marshal lokal dan internasional, safety car, hingga menyiapkan lintasan sirkuit agar bisa digunakan untuk balapan MotoGP. Buah kerja keras mereka selama berbulan-bulan bersama berbagai pihak lainnya, didukung antusiasme yang tinggi dari masyarakat Indonesia, telah menghasilkan hasil yang spektakuler. Para pembalap, crew official team, penonton, dan bahkan media internasional banyak yang memberikan pujian," ujar Bamsoet, Senin, 21 Maret 2022.
Ketua MPR Bamsoet itu menyebut IMI memiliki peran besar dalam membantu mempersiapkan kebutuhan man power Marshal sebanyak 426 orang beserta kelengkapannya. Team IMI memberikan pengarahan, pelatihan dan sertifikasi untuk keseluruhan 426 anggota Marshal.
"IMI diminta oleh FIM dan DORNA berkoordinasi dengan pihak Sepang International Circuit (SIC) dalam hal standarisasi penyelenggaraan kegiatan motorsport, khususnya MotoGP. Para Marshal ini berasal dari Anggota IMI, komunitas motor, peminat kegiatan motorsport, serta anggota karang taruna dari berbagai daerah di Lombok dan NTB dengan terlebih dahulu mendaftarkan diri dan lolos dalam proses screening dari pihak IMI," kata Bamsoet.
Bamsoet menerangkan, selama empat bulan dari awal World Superbike (WSBK) digelar di Mandalika, seluruh Marshal yang direkrut dan di-training oleh IMI ini dibekali berbagai kemampuan Marshal. Seperti pengetahuan dan pengaturan bendera, alur penanganan apabila motor jatuh, pemadaman kebakaran, track cleaning oil, evaluasi kegiatan dan masih banyak lagi.
"Hasilnya sebanyak 426 Marshal yang terlibat di pelaksanaan MotoGP Mandalika telah tersertifikasi dengan baik oleh FIM dan IMI. Ini membuktikan bahwa para Marshal yang dipersiapkan hanya dalam waktu 4 bulan telah mempunyai kelas pelaksanaan event motorsport international," jelas Bamsoet.
Setelah sukses dalam penyelenggaraan perdana MotoGP setelah vakum selama 25 tahun, IMI siap kembali membantu MGPA dan pemerintah Indonesia untuk menyukseskan kontrak 10 tahun yang telah didapatkan Indonesia dari Dorna Sport untuk menjadi tuan rumah MotoGP. Karenanya, walaupun secara keseluruhan penyelenggaraan kejuaraan perdana MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit tersebut sudah sukses, evaluasi tetap diperlukan agar ke depannya kualitas penyelenggaraan MotoGP di Indonesia bisa semakin baik.
"Sebagaimana ditegaskan Presiden Joko Widodo, evaluasi diperlukan mengingat MotoGP merupakan event jangka panjang. Kontrak yang didapat sudah sampai 10 tahun. Di setiap tahunnya, harus lebih baik lagi dan harus memberikan pengalaman yang lebih berkesan kepada para pembalap official team, media, hingga penonton," pungkas Bamsoet.