Bambang Suryo: Hidayat Sangat Cinta Madura FC
Anggota komite eksekutif PSSI periode 2016-2020, Hidayat mengundurkan diri dari posisinya pada Senin, 3 Desember 2018 lalu. Dia mundur dengan alasan ingin menjauhkan diri dari tekanan usai dirinya diduga terlibat pengaturan skor (match fixing).
Sebelumnya, nama Hidayat dicatut oleh manajer tim Liga 2 Madura FC, Januar Herwanto. Hidayat disebut terlibat dalam dugaan tindakan pengaturan skor.
Pengakuan Januar tersebut diutarakan dalam sebuah acara diskusi bertajuk "Mata Najwa" yang disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta pada Rabu 28 November lalu.
Di acara itu, Januar secara gamblang menyatakan Hidayat meminta timnya untuk mengalah saat Madura FC akan berhadapan dengan PSS Sleman di babak penyisihan Grup Timur Liga 2.
Menanggapi itu, Manajer Persekam Metro FC, Bambang Suryo mengaku salut dengan langkah yang diambil Hidayat. Menurut penilaian Bambang, Hidayat memiliki kecintaan yang sangat besar kepada Madura FC, sehingga berbuat berlebihan.
"Pak Dayat juga pernah memiliki Madura FC. Sejak dari Persebo dulu kemudian dibeli Madura FC, itu lazim kalau punya kecintaan yang besar sehingga dia berlebihan. Tapi yang jelas, saya salut komitmen Pak Dayat," kata Bambang.
Seperti diketahui, Bambang sendiri merupakan mantan runner match fixing dan memutuskan berhenti di dunia mafia sepak bola sejak 2015 silam. Saat masih aktif menjadi runner, Bambang mengaku tidak pernah berhubungan dengan Hidayat.
"Saya tidak pernah terlibat dengan Pak Dayat," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Hidayat terbukti memiliki upaya untuk melakukan suap dengan menawarkan sejumlah uang kepada klub Liga 2 Madura FC.
Fakta itu terungkap berdasarkan sidang Komite Disiplin PSSI pada Sabtu-Minggu, 1-2 Desember 2018 di Jakarta, yang diumumkan secara resmi pada Rabu 5 Desember 2018.
Dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Hidayat pun mendapatkan sanksi atas tindakannya tersebut.
Komite Disiplin melarang Hidayat beraktivitas di dunia sepak bola selama tiga tahun dan wajib membayar denda sebesar Rp150 juta. Selain itu, Hidayat juga tidak diperkenankan memasuki stadion selama dua tahun.