Bambang Soesatyo: Kesaksian KPK Ngawur
Jakarta: Sidang lanjutan kasus dugaan tindak pidana korupsi E-KTP di Pengadilan Tipikor Jakarta makin panas. Sejumlah politisi di Senayan bereaksi keras terhadap kesaksian penyidik KPK dan kesaksian Miryam Haryani seperti terungkap dalam sidang lanjutan dugaan pidana korupsi E-KTP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (30/3).
Politisi Golkar Bambang Soesatyo termasuk yang menyesalkan pernyataan penyidik KPK Novel Baswedan di pengadilan. Disebutkan ada pengakuan dari Miryam kalau diancam 6 petinggi DPR RI saat diperiksa KPK kali pertama.
Miryam menyebut salah satunya adalah petinggi Partai Golkar Bambang Soesatyo. Menurut Miryam, politisi yang biasa dipanggil Bamsoet itu menekan dirinya agar tidak menyebut nama-nama anggota DPR yang terkait uang hasil korupsi E-KTP.
Bamsoet menyesalkan pernyataan Novel yg disampaikan dalam persidangan kasus e-KTP pagi ini di Pengadilan tanpa melakukan cross check terdahulu. Jelas saya dan beberapa teman Anggota Komisi III sangat dirugikan dengan tudingan Meryam tersebut sebagaimana dikutip Novel.
Ditambahkan, dia akan menjadikan keterangan Novel di pengadilan tersebut dan jika memungkinkan kami akan meminta rekaman Miryam kepada pimpinan KPK saat pemeriksaan yg membawa-bawa nama saya dan sejumlah teman-teman anggota Komisi III sebagai bukti hukum melaporkan tindak pidana pencemaran nama baik dan fitnah ke Bareskrim Mabes Polri.
"Ini sudah keterlaluan dan tdk boleh dibiarkan seseorang Meryam menuduh-nuduh dan menyebut-nyebut nama orang seenaknya," tegas Bamsoet.
"Yang saya tidak habis mengerti, Kapan Saya berkomukasi atau bertemu? Bagaimana cara saya mengancam dan menekannya. Jelas, ada upaya pembunuhan karakter pada diri saya," tuturnya.
Padahal, lanjut Bamsoet, kemarin dia sangat jelas mengatakan, bahwa saya ragu Meryam di ancam dan ditekan oleh penyidik saat pemeriksaan karena semua termonitor oleh kamera.
"Saya bela penyidik KPK. Kok sekarang malah saya yg dituduh menekan dan mengancam Miryam? Urusannya apa? Apalagi dikait-kaitkan dengan Komisi III DPR," tutur Bamsoet.
Dia mengaku tidak sepenuhnya menyalahkan Novel. Mungkin saja Novel benar bahwa itu keterangan Meryam. Tapi harus nya bisa dikonfrontir terlebih dulu ke kami yg namanya di bawa-bawa itu.
"Jadi, saya melihat Meryam ini sedang berusaha memfitnah sana-sini. Kemarin dia bilang ditekan oleh tiga penyidik KPK. Sekarang dia bilang ditekan sejumlah anggota Komisi III DPR. Mana yang benar? Ngawur sekali," tegas Bamsoet. (frd)
Advertisement