Bambang DH Dijagokan Gantikan Tjahjo Kumolo, Ini Sikap Jokowi
Nama mantan Walikota Surabaya Bambang Dwi Hartono muncul di bursa nama pengganti Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo. Sejumlah nama dari internal PDI Perjuangan juga sempat ramai disebut sebagai kandidat pengganti almarhum Tjahjo Kumolo. Presiden Joko Widodo sendiri masih menunggu masa berkabung selesai untuk menunjuk menteri definitif.
Bambang DH jadi Menteri
Nama Bambang DH dimunculkan oleh akademisi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Suko Widodo. Menurutnya, walikota yang menjabat di tahun 2005 itu memiliki sejumlah kualifikasi untuk menjadi menteri menempati posisi Tjahjo Kumolo.
Di antaranya telah teruji dalam memimpin pemerintahan di Surabaya dengan memulai pemanfaatan teknologi informasi dalam kebijakannya. Saat itu Bambang merintis e-lelang pertama kali di Indonesia dan sukses menempatkan Surabaya sebagai pusat studi banding penerapan e-government.
Prestasi lain Bambang DH disebut sukses memimpin Surabaya selama dua periode sekaligus pernah menjadi akademisi dengan menjadi dosen di Universitas Negeri Semarang.
Selain itu, tentunya Bambang DH juga adalah kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). "Menteri ini kan jatahnya PDI Perjuangan, dan saat ini Bambang DH merupakan wakil rakyat yakni anggota DPR RI dari partai itu," kata pakar komunikasi itu.
Nama Lain dari PDI-P
Sebelumnya, sejumlah nama dari PDI-P juga sempat beredar di media sosial. Di antaranya Sayed Muhammad Muliady (mantan anggota DPR-RI Komisi III/Tim Pengacara Capres Jokowi di MK Pilpres 2014 & 2019). Erwin Moeslimin Singajuru (mantan anggota DPR-RI/Koordinator Staf Ahli Menko Polhukam).
Ada juga Beathor Surjadi (mantan anggota DPR-RI, mantan Ketum Repdem PDI-P/mantan Tim Ahli KSP Setneg), Sirra Prayuna (Tim Pengacara Capres/Cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin di MK Pilpres 2014 dn 2019), Ahmad Basarah (Wakil Ketua MPR-RI) dan Djarot Saiful Hidayat (anggota DPR-RI/mantan Wagub DKI Jakarta), dikutip dari kompas.com.
Satu di antaranya yaitu Erwin, saat ini, ia menjabat sebagai staf khusus Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam). Erwin juga pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari PDIP.
Tergantung Jokowi dan Megawati
Salah satu pemilik nama yang beredar di media sosial, Erwin Moeslimin Singajuru mengaku bahkan telah mendapat ucapan selamat dari rekan-rekannya.
Namun, Erwin melanjutkan, menganggap kabar tersebut masih berupa spekulasi. “Soal siapa yang akan menjadi menteri, itu hak prerogatif Presiden Jokowi. Beliau yang menentukan,” katanya.
Sedangkan di dalam PDIP, hak untuk menentukan siapa kader pengganti Tjahjo Kumolo ada di tanga Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. “Saya hanya kader dan prajurit, siap saja bila diperintah dan diberi kepercayaan oleh partai,” kata Erwin yang juga kader PDIP ini.
Kata Jokowi
Sementara, Presiden Joko Widodo hingga kini belum menentukan siapa pengganti Tjahjo Kumolo. Jabatan tersebut tetap dipegang oleh menteri ad interim Tito Karnavian hingga 15 Juli 2022.
Jokowi menyebut penetapan menteri definitif terus berproses. Belum, masih dalam proses semuanya," kata Jokowi kepada wartawan dikutip dari cnnindonesia.com, Selasa 12 Juli 2022.
Jokowi melanjutkan jika keputusan menteri definitif akan menunggu usai masa berkabung selesai. "Kami juga menunggu, masih berduka," katanya.
Politikus PDIP Masinton Pasaribu juga menyatakan jika Ketua Umum Megawati Soekarnoputri akan menyodorkan nama MenPAN-RB pengganti mendiang Tjahjo ke Jokowi setelah masa berkabung.
Katanya, internal partai akan menunggu paling tidak hingga sepekan. Masinton pun menyebut sejumlah nama potensial yang akan mengisi posisi Tjahjo. Beberapa di antaranya seperti Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto, hingga Ketua fraksi PDIP di DPR Utut Adianto.
Advertisement