Sambut Tahun Baru Ribuan Orang Sambangi Denfest 2017
Denfest 2017 berlangsung sukses. Tak salah bila kuseksesan ini disambangi ribuan. Jangan penasaran ya... Denfest itu tak lain adalah Denpasar Festival.
Denfest dimulai 18-31 Desember 2017. Acara inijuga mampu menjadi magnet baru penarik wisatawan Pasca Bali diharu biru oleh aktivitas Gunung Agung.
“Festival Denfest ini jadi momentum hebat yang efektif. Kemenpar tepat mendukungnya. Pasca kedatangan Pak Jokowi, jumlah wisatawan naik terus. Denfest ini atraksi yang pas untuk menyambut wisatawan, jadi secara pararel pas untuk menyambut wisatawan," Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Yuniartha.
Lebih lanjut pria yang biasa disapa Agung mengatakan, mengapa menjadi momentum yang tepat, karena wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara mengalami peningkatan yang bagus. Kata Agung, #BaliKembali lagi jadi idola wisatawan pasca aktivasi Gunung Agung.
Kata Agung, kini jumlah harian wisatawan mancanegara (wisman) 15 ribu per hari. Serupa angka positif kunjungan harian 17 ribu wisatawan nusantara (wisnus). Kenaikin ini juga dikarenakan pasca kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Bali, beberapa waktu lalu.
Selain itu, imbuh Agung, pergerakan wisman mencapai 5,4 juta. Jumlah tersebut di rentang Januari sampai November 2017. Pria bertubuh kekar itu menambahkan, jumlah wisman berpotensi melebihi target.
“Kami yakin jumlah wisman bisa melewati target tahunan 5,5 juta. Minimal bisa tembus di angka 5,7 juta. Ada kenaikan signifikan jumlah kunjungan wisman dari India di tahun ini,” lanjutnya.
Jumlah kunjungan wisman India naik 55,1%. Ada 222.516 warga Bollywood yang liburan ke Bali selama Januari-Oktober 2017. Mayoritas masuk dari Bandara I Gusti Ngurah Rai. Lalu, 1.400 orang melalui jalur laut.
Warga Bollywood memberi kontribusi 4,43% dari total wisman. Namun, kenaikan signifikan 57,1% diberikan Tiongkok. Agung menjelaskan, Korea Selatan, Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan Prancis juga terkoreksi naik.
“Jumlah kunjungan beberapa negara naik signifikan. Semua saling berkesinambungan. Budaya Bali juga eksotis. Denfest ini akan menjadi daya tarik lain wisatawan. Bali kini ramai kembali. Yang jelas, kami berterima kasih banyak kepada Pak Jokowi. Beliau adalah endorser yang sangat efektif,” jelas Agung.
Tidak mau mengecewakan wisatawan, totalitas pun diberikan Denfest. Ratusan seniman turun di acara pembukaan. Mereka menampilkan karya terbaiknya. Aneka garapan seni kolosal hingga parade anak menjadi ‘menu’ pengantar wisatawan menikmati Denfest. Parade anak sebagai gambaran ekspresi kegembiraan dalam melihat Denpasar sebagai Smart City, Kota Kreatif, dan Kota Pusaka.
Menaikan suasana, warna lain ditawarkan SMKN 5 Denpasar. Karya seni yang ditawarkan pun berkisah kearifan warga Denpasar. Potret hidup dan bagaimana mereka membangun kotanya.
Kisah ini disadur dari cerita Raja Badung ke-VIII I Gusti Ngurah Made Agung yang membangkitkan perjuangan melawan penjajah. Raja Badung ini terkenal dengan prinsip Nandurin Karang Awak.
Melibatkan 225 siswa, epic kolosal ini mampu memuaskan pengunjung. Apresiasi terebut menjadi obat lelah efek persiapan panjang 20 hari.
Mewakili Menteri Pariwisata, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Nusantara Putu Ngurah menerangkan, Denfest sangat unik dan kejutan. Sebab, festival ini digelar di jantung Kota Denpasar.
“Festival ini memang rutin digelar. Tapi, selalu ada hal baru yang ditawarkan. Festival ini sudah ke-10. Dengan kemasan keren seperti ini, kami yakin banyak wisaman yang akan datang ke sini,” ujar Putu yang disokong Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal Kemenpar.
Putu Ngurah punya alasan khusus mengapa festival ini diselenggarakan tepat di peak season. Sebab, Bali biasanya sedang ramai-ramainya diserbu wisatawan. Ngurah Putu menerangkan, Denfest bisa jadi moment paling tepat untuk bernostalgia. Wisatawan bisa kembali ke masa lalu. Ketika itu Jalan Gajah Mada menjadi pusat kreativitas masyarakat Denpasar.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, sangat gembira kehadiran Presiden Jokowi terus memberikan vibrasi harmoninya untuk Pulau Dewata. Jumlah wisatawan terus terkoreksi positif.
Sebab, seperti yang disampaikan sebelumnya oleh Menko Maritim Luhut Panjaitan usai rapat pembahasan situasi terkini Gunung Agung, status awas hanya berlaku pada jarak 10 kilometer dari puncak Gunung Agung. Semuanya normal. (*)