#BaliIsSafe, Kemenpar Bikin Penguatan Jejaring Wisata Bali
Pulau Dewata saat ini sedang aktif-aktifnya kampanyekan #BaliIsSafe pasca aktivitas Gunung Agung. Kementrian Pariwisata Republik Indonesia pun tak tinggal diam, juga makin aktif memperkuat jejaring pariwisata di Bali.
Untuk penguatan jejaring ini Kemenpar bersama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Bali menggelar bermacam kegiatan. Sudah dimulai sebenarnya, salah satunya 16-17 Desember 2017 di Hotel Bagus Agro Pelaga di Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali.
Sejumlah 94 orang dari unsur penthaelix ABCGM dihadirkan untuk agar ikut masif melakukan program recovery dan kampanyenya BalilsSafe.
Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, berita hoax seputar gunung Agung ini membuat galau wisatawan yang datang ke Bali. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk recovery dalam rangka menyemangati destinasi ini khusus Bali. Serta untuk bersatu untuk membangun kepercayaan image positif tentang #BaliIsSafe.
"Sebenarnya kegiatan ini bukan hanya baru baru ini saja yang kami lakukan. Kami lakukan juga tahun lalu tetapi hanya bentuknya dalam kemasan berbeda. Terlebih adanya kondisi Bali seperti ini, semoga recovery Bali bisa cepat," ucap Esthy Reko Astuti yang didampingi Kepala Bidang Penguatan Jejaring Kemenpar Hidayat.
Acara Penguatan Jejaring Wisata ini diikuti dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Dispar Kota Denpasar, Dispar Kabupaten Badung, ASITA Bali, PHRI Badung, BTB (Bali Tourism Board) , PBC (Puri Bagus Lovina), Nusa Dua Bali Tour and Travel, dan Bagus Jati Resort dari Ubud.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Gede Yuniartha Putra, mengatakan, kegiatan ini suatu hal yang sangat tepat. Berbicara tentang jejaring keterkaitan dengan bagaimana kita meningkatkan wisatawan di Bali. Memang situasi seperti sekarang ini kita selalu mencoba bagaimana caranya untuk mendatangkan wisatawan sesuai dengan target 5,5 juta wisatawan.
“Sampai dengan November kami sudah mendapatkan 5,3 juta lebih. Kami tinggal menunggu bulan Desember ini saja. Akan tetapi situasinya berbeda setelah erupsi. Hal itu yang terus kami genjot. Bagaimana kami membuat supaya kedatangan 15 ribu perhari sebelum erupsi ini bisa diwujudkan kembali,” kata Agung.
Terkait dengan Jejaring, kata Agung, oihaknya melalui Bali Tourism Hospitality (BTH) terus melawan berita berita hoax yang beredar. Hasilnya hingga saat ini jumlah kunjungan wisman sudah masuk mencapai 9 ribu wisatawan perhari. Sudah mulai bangkit kembali, kami optimis target itu akan tercapai.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun segera mengeluarkan keputusan. Antara lain; Rencana Mitigasi harus dimatangkan, pelaku wisata Bali bersepakat mendukung program Hot Deals dan komitmen Rp 100 miliar untuk program Hot Deals dari Kemenpar.
"Fokus kita saat ini evaluasi pasca erupsi Gunung Agung yang terjadi pada akhir November sekaligus persiapan recovery untuk memulihkan Pariwisata Bali yang terdampak," ungkap Menpar Arief Yahya. (*)