Bali United 'Melantai' di Bursa Saham
Bali United resmi menjadi klub sepak bola profesional Indonesia sekaligus di Asia Tenggara pertama yang go public. PT Bali Bintang Sejahtera Tbk, perusahaan yang memiliki dan mengelola Bali United resmi menjadi perusahaan publik ke-632, yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dengan kode saham BOLA, PT Bali Bintang Sejahtera melepaskan 2 miliar saham, atau setara 33,33 persen pada harga penawaran perdana yang ditetapkan sebesar Rp175,- per saham.
Pada pembukaan perdagangan, saham Bali United naik 69,14% atau 121 poin ke level Rp296. Saham ditransaksikan sebanyak 20 kali dengan volume sebanyak 1.295 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp38,33 miliar.
PT Bali Bintang Sejahtera Tbk telah menunjuk PT Buana Capital Sekuritas (terafiliasi) dan PT Kresna Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam IPO ini. Pemain nomor punggung 10, Irfan Bachdim mengaku turut membeli saham BOLA. "Ini saya yang pertama kali investasi di saham. Sebelumnya belum pernah," ujarnya.
Selain Irfan, ada juga pemain gelandang dengan nomor punggung 20, Sutanto yang mengungkapkan bahwa setiap pemain Bali United memang diberikan kesempatan langsung membeli saham BOLA. "Untuk saham ini saya masih perlu belajar banyak," ucapnya.
Sebelumnya, Bali United telah melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 10 hingga 12 Juni di Denpasar, Bali. Ternyata tak hanya diminati oleh investor pasar modal, para pemain dan penggemar Bali United pun begitu antusias untuk menjadi pemegang saham.
"Dengan dilepasnya saham Bali United untuk umum, akan semakin banyak pihak yang bisa mendukung tercapainya visi dan misi Bali United untuk meraih sukses yang berkelanjutan dengan terus berinovasi, baik di bidang sepak bola maupun industri olahraga dan hiburan secara luas. Tentu saja termasuk para suporter yang kali ini dapat berperan lebih aktif dalam memperbesar Bali United untuk mencapai tujuannya," ujar CEO Bali United, Yabes Tanuri seperti dilansir situs resmi klub. (yas)