Balap Motor Road Race Gagal Raih Medali PON
Tim balap motor kelas road race Jawa Timur harus mengubur mimpinya untuk dapat menyumbang medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua. Gerry Salim dan kawan-kawan tumbang di Sirkuit Freegeeb Waninggap Sai Gau Tak, Merauke, Rabu 6 Oktober 2021.
Mereka harus mengakui keunggulan lawan di tiga kelas yang diikuti. Tiga kelas itu adalah kelas beregu modifikasi 150 cc, kelas perorangan standar 150 cc, dan kelas perorangan modifikasi 150 cc.
Pasangan Tommy Salim dan M Adenanta yang tampil pertama harus mengakui keunggulan Boy Arbi Febri asal Papua yang meraih emas, kemudian Fitriansyah asal Kalimantan Timur meraih perak, dan Wahyu Aji Trilaksana asal DKI Jakarta yang meraih perunggu.
Di kelas ini, Adenanta gagal finish karena kecelakaan yang di alami di lap pertama akibat tertabrak dari belakang. Sedangkan Tommy Salim yang lanjut gagal mengejar dan harus puas di posisi ke-15.
Di kelas selanjutnya yakni perorangan standart 150 cc, M Murobbil Vitoni sejatinya memiliki peluang besar untuk meraih perunggu. Sayang ia gagal finish karena di tikungan terakhir lap terakhir ia ditabrak oleh pebalap asal DKI Jakarta.
Sedangkan salah satu unggulan lainnya untuk meraih emas Gerry Salim yang juga start di nomor satu gagal meraih medali. Beberapa lap memimpin, Gerry tak mampu mempertahankan posisinya.
"Tadi pertandingan sangat fight dan atraktif. Kekalahan itu biasa, tapi ada satu kelas yang kita sayangkan si Robi Sakera (sapaan M Murobbil Vitoni) di atas kertas sudah medali perunggu tapi di lap akhir ditabrak oleh pebalap DKI Jakarta," ujar Kepala Pelatih Jatim, Bambang Hari Bowo.
Pria yang juga Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jatim itu mengaku, insiden yang menimpa Robi itu mempengaruhi Gerry Salim yang tampil di kelas perorangan modifikasi 150 cc setelah perlombaan standar.
"Gerry jadi gak tenang karena Robi yang kita harapkan gak dapat karena insiden tersebut. Akhirnya dia down padahal sudah memimpin tapi bisa terkejar," imbuhnya.
Selain itu, Bambang Hari Bowo mengaku kalah secara persiapan adaptasi lapangan. Menurutnya, Papua yang berhasil meraih banyak emas sudah hafal dengan situasi sirkuit. Sehingga, ketika tertinggal mereka bisa mengejar karena sudah tau titik untuk mengejar.
Atas hasil tersebut, pria yang akrab disapa Bambang Kapten itu menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jatim karena belum bisa memberikan yang terbaik.
Advertisement