Bala Tentara Langit dan Bumi, Semua Milik Allah
"Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. (Al-Quran Surat Al-Fath: 4).
Pesan pagi ini disampaikan Ust Keman Almaarif. Bila diperhatikan lebih jauh, dalam Tafsir Ibnu Katsir ada dijelaskan sebagai berikut:
Firman Allah Swt.:
{هُوَ الَّذِي أَنزلَ السَّكِينَةَ}
Dialah yang telah menurunkan ketenangan. (Al-Fath: 4)
Yang dimaksud dengan sakinah ialah ketenangan. Menurut Ibnu Abbas r.a., yang dimaksud adalah rahmat. Menurut Qatadah, makna yang dimaksud ialah ketenangan dalam hati orang-orang mukmin, yakni para sahabat di hari Hudaibiyah; mereka adalah orang-orang yang memenuhi seruan Allah dan rasul-Nya serta tunduk patuh kepada hukum Allah dan rasul-Nya. Setelah hati mereka tenang dan tenteram, maka Allah menambahkan kepada mereka keimanan selain dari keimanan yang telah ada pada diri mereka.
Ayat ini dijadikan dalil oleh Imam Bukhari dan para imam lainnya yang menunjukkan bahwa iman itu ada tingkatan-tingkatannya.
Kemudian Allah Swt. menyebutkan bahwa seandainya Dia menghendaki, bisa saja Dia melancarkan pembalasan terhadap orang-orang kafir. Untuk itu Allah Swt. berfirman:
{وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ}
Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi. (Al-Fath: 7)
Yakni seandainya Allah mengirimkan terhadap mereka seorang malaikat, tentulah malaikat itu dapat membinasakan mereka semua. Tetapi Allah Swt. telah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman untuk berjihad dan berperang, mengingat di dalam perintah ini terkandung hikmah yang mendalam, hujah yang mematahkan, dan bukti yang jelas. Karena itulah disebutkan dalam firman-Nya:
{وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا}
dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. (Al-Fath: 4)
Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:
{لِيُدْخِلَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا}
supaya Dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. (Al-Fath: 5)
Dalam hadis Anas yang lalu telah disebutkan bahwa ketika para sahabat mengatakan, "Wahai Rasulullah, selamat buat engkau, maka apakah yang buat kami?" Lalu Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Supaya Dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai'mereka kekal di dalamnya. (Al-Fath: 5) Yakni tinggal di dalamnya untuk selama-lamanya.
{وَيُكَفِّرَ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ}
dan supaya Dia menutupi kesalahan-kesalahan mereka. (Al-Fath: 5)
Yaitu dosa-dosa dan kekeliruan-kekeliruan mereka. Dia tidak menghukum mereka atas hal tersebut, bahkan memaafkan, mengampuni, dan menutup, serta mengasihani dan mensyukurinya.
{وَكَانَ ذَلِكَ عِنْدَ اللَّهِ فَوْزًا عَظِيمًا}
Dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar di sisi Allah. (Al-Fath: 5)
Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firmanNya:
{فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ}
Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. (Ali Imran: 185), hingga akhir ayat.
Demikian wallahu a'lam.