Bakso Sukowati, Langganan SBY Sejak Belum Jadi Presiden
Bakso Sukowati Cikeas yang cukup kondang ini hanya menawarkan dua varian, bakso alusan dan kasar. Tetapi pengunjungnya berjubel dan semua bilang ini baru bakso, kuahnya sedap aromanya segar.
"Makanan favorit saya itu bakso. Di setiap perjalan ke luar kota yang saya cari dulu bakso, makanya lidah saya sudah mengenal bakso yang enak dan bakso kaleng-kaleng alias gak enak. Untuk bakso Pak SBY, Sukowati ini, saya harus bilang enak," ujar salah seorang pelanggan bernama Yesi. Ia sedang menjamu tamunya yang baru tiba dari Medan.
Sebagian besar penduduk Kabupaten Bogor sudah mengetahui bakso Sukowati biasanya menjadi tujuan akhir setelah jalan-jalan. Bakso Sukowati ini menjadi terkenal lantaran menjadi langganan Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tidak hanya SBY, bakso ini juga menjadi favorit keluarganya sejak dulu sebelum beliau menjadi presiden. Bakso Sukowati juga sering dipesan untuk acara keluarga dan kenegaraan.
Bakso Sukowati berdiri tahun 1994, artinya sudah berusia 29 tahun tapi tetap mempertahankan cita rasanya. Setiap harinya menghabiskan lebih dari 750 porsi. Pada hari libur bisa menembus 1.250 porsi.
Setiap porsi bakso Sukowati, terdiri dari enam butir bakso berukuran sedang. Pelanggan boleh memilih ditambah mi kuning atau putih, harganya tetap Rp24.000 per porsi.
Meski semua bakso berukuran sedang sudah terdapat daging di dalamnya yang dicincang halus bercampur dengan adonan bakso, teksturnya yang lembut dan kenyal, kuah yang berwarna bening sehingga tidak terlalu banyak lemak dan gurih hal tersebutlah yang membuat bakso Sukowati menjadi istimewa dan disukai.
Kuah yang mengepul dan aroma yang kuat cukup menggugah selera, taburan bawang goreng dan seledri menjadi kombinasi yang sangat pas. Untuk minumannya tersedia es campur dan es kelapa muda.
Lokasi restoran bakso Sukowati ini tak jauh dari rumah Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudoyono, Cikeas. Tepatnya di Jalan Letda Nasir, Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pada saat SBY menjadi Capres periode pertama tahun 2004 bakso Sukowati ini mendapat limpahan berkah. Setiap hari baksonya diborong Pak SBY untuk menjamu para tamu, relawan dan aparat keamanan. "Waktu itu warungnya masih jadi satu dengan rumah seperti warung di kampung pada umumnya. Jalannya masih becek. Baru ada perubahan yang signifikan setelah Pak SBY jadi presiden," kenang Sujai, perintis Bakso Sukowati.
Ia menuturkan baksonya mulai dikenal sejak Pak SBY menjadi Capres 2004. Beberapa macam menu untuk menjamu tamu dan petugas keamanan kala itu baksonya yang habis duluan. "Sore hari kalau kegiatan sudah selesai, Bu Ani Yudoyono (alm) selalu minta dibungkusin untuk wartawan supaya bisa dibawa pulang. Demikian juga dengan menu yang lain seperti soto bakong, ice cream, KFC dan Oka Oka Bento.
Bakso Sukowati sekarang menjadi legendaris, sudah berubah menjadi restoran bakso. Lahannya cukup luas, tidak ngemper seperti dulu. Ada fasilitas ruang untuk pertemuan menyerupai padepokan, tempat salat. Bagi pengunjung yang tidak membawa mukena atau sarung tidak perlu khawatir, mukena dan sarung juga sudah disiapkan.
Bakso Sukawati, memberi pelayanan sama pada setiap pengunjung, tidak ada tempat khusus, semua membaur dengan pengunjung yang lain. Sujai sebagai pengelola Bakso Sukowati Cikeas tak khawatir meski di tempat lain ada yang mendompleng nama Bakso Sukowati, "Allah sudah atur rezeki setiap hambanya," ujar Sujai. Ia yakin baksonya tetap jadi pilihan. "Sebab rasa tak pernah berbohong," ujarnya mirip sebuah iklan di televisi.
Advertisement