Bakso Pak Untung Banyuwangi, Warung Legendaris Sejak Tahun 1964
Bakso adalah makanan sejuta umat. Di Banyuwangi terdapat sebuah warung bakso legendaris. Dikatakan legendaris karena baksonya yang enak dan sudah berdiri sejak tahun tahun 60-an. Yakni warung Bakso Pak Untung. Tempatnya di Jl. Wahid Hasyim, kota Banyuwangi.
“Ayah saya mulai berjualan tahun 1964, waktu itu jualannya masih mikul, keliling,” jelas penjual Bakso Pak Untung, Zainuri, 50 tahun, Senin, 7 November 2022.
Zainuri merupakan anak dari Fuad, pemilik awal Bakso Pak Untung. Fuad sudah meninggal dunia pada tahun 2019 di usia 85 tahun. Saat ini, Zainuri meneruskan usaha berjualan di warung Bakso Pak Untung bersama istrinya, Suriyati, 40 tahun.
Dia menjelaskan, sebenarnya, nama Bakso Pak Untung ini bukan diambil dari nama ayahnya. Melainkan dari tulisan yang terdapat pada topi yang digunakan ayahnya saat berdagang bakso. Nama ayahnya adalah Fuad. “Semua pelanggannya akhirnya terbiasa menyebut dengan nama bakso Pak Untung,” katanya.
Nama Bakso Pak Untung sangat dikenal bagi pecinta kuliner bakso Banyuwangi. Khususnya mereka yang berada di Banyuwangi Kota dan sekitarnya. Sejak awal berdiri hingga saat ini, kualitas rasanya tetap terjaga. Sehingga Warung Bakso Pak Untung tetap memiliki pelanggan yang fanatik.
Lebih jauh dia menjelaskan, setelah tidak lagi berjualan keliling, warung Bakso Pak Untung sempat berpindah tempat beberapa kali. Pada tahun 1970-an, Bakso Pak Untung ini pernah menempati area parkir Kantor Pos Banyuwangi. Kemudian pada akhir 1980-an pindah di Jalan Dr. Soetomo. “Mulai tahun 1990-an itu sudah pindah di sini (Jalan Wahid Hasyim) sampai sekarang,” katanya.
Dalam sehari, warung Bakso Pak Untung bisa menghabiskan sekurang-kurangnya 16 kg daging sapi. Sebelum pandemi COVID-19, menurutnya omzet penjualan lebih besar. Saat itu, dalam sehari bisa menghabiskan 20 kg daging sapi.
Yang khas dari warung Bakso Pak Untung ini, adalah bakso kasar. Bakso kasar di warung Bakso Pak Untung sangat khas dan tidak dijumpai di warung bakso lain. Warung ini juga menjadi pelopor pentol goreng dan mi kuning. Bakso kasar, pentol goreng dan mi kuning ini terus dipertahankan hingga saat ini. “Sejak zamannya Bapak terus dipertahankan sampai sekarang ini, karena itu memang khas warung kami,” timpal Suriyati.
Harga bakso di warung Bakso Pak Untung cukup terjangkau. Untuk bakso kasar dipatok Rp10 ribu, bakso biasa Rp16 ribu, bakso kasar plus kecil Rp18 ribu. Sedangkan bakso komplit seharga Rp26 ribu. Warung bakso Pak Untung ini buka tiap hari. “Liburnya hanya akhir bulan atau jika ada keperluan penting saja,” katanya.
Meski sudah dikenal banyak orang, menurut Suriyati, hingga saat ini Bakso Pak Untung tidak pernah membuak cabang. Salah satu alasannya adalah untuk tetap mempertahankan kualitas dan rasa bakso Pak Untung. “Sekaligus biar penasaran. Jadi kalau ingin merasakan bakso Pak Untuk ya hanya di sini,” ujarnya.