Bakso Gerobak Pak Man Malang, Pentolnya Kenyal dan Enak
Sore menjelang petang gerobak bakso Tukiman, usia, 62, tahun sudah mulai diserbu oleh pembeli. Pelanggannya bermacam-macam, mulai dari driver ojek online, ibu-ibu, anak sekolah dan lain sebagainya.
Meski hanya berjualan di pinggir Jalan Kaliurang Barat, Klojen, Kota Malang banyak pembeli yang menyukai bakso olahan Tukiman. Salah satu alasannya adalah harga pentol yang dijual termasuk murah.
Dibandingkan dengan harga bakso gerobakan di Malang yang lainnya rata-rata pentol dijual dengan rentang harga paling murah Rp2 ribu hingga Rp5 ribu. Sedangkan Tukiman yang dikenal dengan Bakso Pak Man menjual pentol paling murah Rp500 dan paling mahal Rp1 ribu untuk isian telur puyuh.
Pentol kasar dengan harga Rp500 inilah yang paling banyak disukai oleh para pembeli. Meski murah, namun pentol Bakso Pak Man tergolong kenyal, gurih dan empuk. Tidak alot saat dikunyah karena kebanyakan tepung kanji.
“Kalau untuk pentol kasar Rp500 ini paling banyak dicari. Bahkan setiap hari itu selalu habis. Saya tidak pernah bawa sisa pentol pulang ke rumah,” ujarnya pada Jumat 10 Februari 2023.
Tukiman mulai berjualan bakso pada 1979 silam. Saat itu usianya baru menginjak 18 tahun. Ketika itu Pak Man sapaan akrabnya masih menjual bakso dengan bekerja di orang lain. Ia kemudian mulai usaha bakso sendiri pada 1985.
“Saya sejak awal memang menjual bakso gerobakan seperti ini. Saya jual bakso dengan harga murah karena memang tidak mengincar untung yang banyak,” katanya.
Tukiman mengatakan bahwa setiap harinya ia menghabiskan sekitar 12 kilogram daging ayam dan tetelan daging sapi untuk olahan pentol kasar yang dijual dengan harga Rp500.
“Setiap harinya saya memproduksi paling tidak sekitar 600 biji pentol kasar dan itu habis semuanya,” ujarnya.
Advertisement