Bakesbangpol: KPU Harus Kerja Ekstra Jaring Pemilih Pemula
Pemilihan Umum (Pemilu) serentak pertama di Indonesia akan diadakan pada 17 April 2019 mendatang. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk bekerja ekstra menjaring pemilih pemula.
Sekretaris Bakesbangpol Kota Malang, Heru Mulyono mengataman untuk menekan angka golput, KPU harus bekerja ekstra. Sebab angka pemilih pemula meningkat pada tahun ini.
"Maka perlu beribu cara untuk menarik minat pemilih pemula. Sekaligus menepis anggapan bahwa antri di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tidak sekedar membuang-buang waktu," katanya dalam Workshop di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu 2 Februari 2019.
Pendampingan masyarakat dalam bidang partisipasi politik bukanlah pekerjaan sulit. Menurut Heru, bila sudah memiliki strategi yang matang dan mau turun lapang, tugas ini akan menjadi mudah karena jelas dipraktikkan.
Data lainnya menjelaskan, separuh lebih pemilih di Indonesia adalah perempuan. "Dalam pendampingan, yang jadi tantangan adalah perempuan. Karena pemilih perempuan lebih tinggi jumlahnya daripada laki-laki," jelas Heru.
Kemudian ia menjelaskan Undang-undang nomor 2 tahun 2008 tentang Partai Politik. Salah satunya terdapat pada pasal 2 ayat 5, bahwa pendirian dan pembentukannya menyertakan paling rendah 30 persen keterwakilan perempuan.
"Perempuan harus berpartisipasi dalam politik. Karena aturan minimal 30 persen harus melibatkan perempuan," ungkapnya.
Sementara itu, Dr Oman Sukmana, M.Si, Kepala Prodi Kesejahteraan Sosial (Kesos) UMM mengatakan Prodi Ilmu Pemerintahan (IP) UMM juga menaruh perhatian lebih pada situasi ini. Pemberdayaan, kata Oman, perlu dedikasi yang tinggi.
"Sebagai seorang intelektual sosial, berdampingan dengan masyarakat adalah hal yang tidak bisa ditawar. Dan sekali-sekali jangan mau main uang," tutupnya.(umr)