Bakar Jasad Korban Perkosaan, 5 Polisi India Diskors
Lima petugas polisi senior di India diskors setelah membakar jasad perempuan, yang diduga korban pemerkosaan sekelompok pelaku dari kasta atas. Polisi tersebut sedang menangani kasus dugaan perkosaan yang memantik protes panjang di India.
Kepala Polisi Uttar Pradesh Yogi Adityanath mengumumkan jika skors dilakukan pada Kepala Polisi Distrik Hathras dan empat polisi senior lainnya. Mereka akan menjalani tes kejujuran dan tes narkoba, bersama dengan keluarga korban dan tersangka.
Keputusan itu dikelurkan setelah sekitar 500 orang mengadakan protes di New Delhi, menuntut keadilan. Di antaranya termasuk Kepala Pemerintahan New Delhi dan sejumlah politisi, pada Jumat 2 Oktober waktu setempat.
Sebelumnya diketahui, jasad seorang perempuan dari Kasta Dalit, ditemukan dalam kondisi terluka parah, pada September, di luar desanya di Uttar Pradesh. Perempuan itu meninggal pada pekan ini setelah dirawat di New Delhi.
Polisi kemudian menangkap empat laki-laki dari kasta tinggi dengan sangkaan melakukan perkosaan bersama-sama atau gang rape, dan pembunuhan. Pada Sabtu, polisi lokal di Uttar Pradesh mengumumkan akan melanjutkan investigasi.
Namun, polisi kemudian membakar jasad perempuan itu menggunakan bahan bakar kendaraan. Pembakaran jasad berlawanan dengan keinginan keluarga yang ingin mengkremasi menggunakan ritual Hindu.
"Kami menyampaikan jika kami ingin mengkremasinya pada pagi hari, sesuai ritual Hindu. tapi mereka tak mendengarkan kami. Mereka mengunci kami di dalam rumah dan kemudian membakar tubuhnya," kata sudara laki-laki dari korban, dilansir Al Jazeera. Polisi kemudian dituduh membakar jasad korban untuk menghilangkan bukti kekerasan.
Sementara, kasus perkosaan di India cenderung tinggi. Rata-rata sebanyak 87 kasus perkosaan dilaporkan terjadi di India setiap harinya, pada tahun lalu menurut Catatan Kriminal Nasional. Namun jumlah ini dipercaya jauh lebih sedikit dibanding kasus yang tidak dilaporkan. (Alj)