Baju yang Membentuk Badan? Ini Pesan Rasulullah dan Siti Fathimah
Dalam pergaulan kaum muda sekarang, gaya berbusana merupakan tuntutan kemajuan. Syukurlah, Islam telah mengajarkan agar kaum perempuan mengenakan busana yang menutup aurat.
Tapi, terkadang sesuai tuntutan tren busana kekinian, ada yang mengenakan busana hingga membentuk badan, meskipun ia memamai jilbab.
Lalu yang bagaimana sesungguhnya mengenakan busana yang selaras dengan ajaran-ajaran Islam? Begini tuntunan Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW) dan Siti Fathimah, putri tercinta Rasulullah SAW.
Islam merupakan agama sempurna yang mengatur kehidupan manusia dari hal besar hingga terkecil. Termasuk di antaranya pakaian muslimah, Nabi Muhammad ﷺ, dan putrinya, Fathimah pernah berpesan terkait pakaian wanita.
Dari Usamah bin Zaid, dia berkata, “Rasulullah memberiku baju Qibthiyah yang tebal yang merupakan baju hadiah dari Dihyah al-Kalbi kepada beliau ﷺ. Baju itu pun aku pakaikan pada istriku. Nabi ﷺ bertanya kepadaku, “Mengapa kamu tidak mengenakan baju Qibthiyah?” Aku menjawab, “Aku pakaikan baju itu pada istriku.” Nabi ﷺ lalu bersabda, “Perintahkanlah ia agar mengenakan baju dalam di balik Qibthiyah itu, karena saya khawatir baju itu masih bisa menggambarkan bentuk tulangnya.” (HR. Ahmad dan Baihaqi dengan sanad hasan)
Syarat Penutu Aurat
Al-Imam asy-Syaukani mengatakan, “Hadits ini menunjukkan bahwa wanita itu wajib menutupi badannya dengan pakaian yang tidak dapat menggambarkan badannya. Ini merupakan syarat bagi penutup aurat.”
Perhatikanlah pesan putri Rasulullah ﷺ, Fathimah binti Rasulullah ﷺ, dia pernah berpesan kepada Asma’,
“Wahai Asma’! Sesungguhnya aku memandang buruk perilaku kaum wanita yang memakai pakaian yang dapat menggambarkan tubuhnya.” (Dikeluarkan Abu Nu’aim dalam al-Hilyah dan Baihaqi)
Perhatikanlah sikap Fathimah yang merupakan bagian dari tulang rusuk Nabi ﷺ, bagaimana ia memandang buruk bilamana sebuah pakaian itu dapat menyifati atau menggambarkan tubuh seorang wanita. Oleh karena itu, hendaknya kaum muslimin zaman ini merenungkan hal ini, terutama kaum muslimah yang masih mengenakan pakaian sempit dan ketat yang dapat menggambarkan bentuk dada, pinggang, betis, dan anggota badan lainnya. Hendaknya mereka beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.
Selain itu, juga mengingat selalu sabda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam:
إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ اْلأُوْلَى إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
Sesungguhnya hal yang dijumpai manusia dari perkataan para nabi adalah, “Apabila engkau tidak malu, berbuatlah sesukamu.” (HR. Bukhari)
Demikian dikutip dari buku Akhlak Wanita Muslimah karya Abu Ubaidah. Semoga bermanfaat.