Bahlil Lahadalia Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Golkar Secara Aklamasi
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2024-2029. Ia terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar di JCC, Senayan, Rabu 21 Agustus 2024.
"Saya menanyakan apakah seluruh hadirin yang hadiri peserta Munas XI setuju untuk kita tetapkan Bapak Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum DPP Golkar periode 2024-2029? Setuju?,” ujar Ketua Sidang Munas Golkar Adies Kadir di JCC, Senayan, Jakarta Pusat.
"Setuju," jawab peserta Munas.
Dengan demikian, Bahlil resmi memimpin Golkar menggantikan Airlangga Hartarto. Ia telah ditetapkan sebagai formatur tunggal setelah Munas menerima laporan pertanggungjawaban kepengurusan Partai Golkar 2019-2024 sehari sebelumnya.
Ketua sidang Munas Partai Golkar, Adies Kadir menjelaskan, sesuai aturan AD/ART, bila ada calon Ketum yang mendapat dukungan 50 persen plus satu dari pemegang hak suara dia akan langsung ditetapkan sebagai formatur tunggal untuk kemudian secara aklamasi menjadi ketua umum.
Bahlil bukan hanya didukung oleh 50 persen plus satu. Ia didukung oleh 100 persen pemilik hak suara, mulai dari jajaran pengurus pusat, hingga DPD tingkat satu dan dua.
Setelah dipilih secara aklamasi, Bahlil nantinya akan diberi kewenangan untuk membentuk struktur kepengurusan Partai Golkar periode 2024-2029. Termasuk komposisi para ketua dewan.
"Iya wewenang Ketum terpilih," katanya.
Munas Golkar sekaligus akan memasuki hari terakhir dan ditutup pada malam hari ini. Presiden Joko Widodo dipastikan akan hadir bersamaan dengan wacana dirinya diangkat menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar.
Bamsoet Agus Gumiwang Dukung Bahlil
Ketua MPR RI merangkap Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menegaskan dirinya tidak akan maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Tujuannya, agar soliditas partai tetap terjaga serta menghindari dinamika yang bisa membuat retak Partai Golkar usai mundurnya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, pekan lalu.
"Keutuhan dan soliditas Partai Golkar merupakan yang utama. Dinamika yang terjadi di Partai Golkar dengan mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar harus disikapi dengan bijak. Diperlukan kesadaran kolektif yang harus dibangun seluruh kader Partai Golkar untuk bersama menyelamatkan Partai Golkar," ujar Bamsoet, usai rapat gabungan Panitia Penyelenggara bersama Plt Ketua Umum Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita.
Dalam pidato politiknya Bahlil berjanji akan bersikap terbuka, mengajak kerjasama dan sama sama kerja seluruh kader Golkar. Ia ingin menjadikan Partai Golkar sebagai partai terbaik, dan mampu meraup suara terbanyak pada Pemilu mendatang. Bahlil juga berjanji akan mengawal pemerintahan Prabowo Gibran.
"Partai Golkar akan berada di garda terdepan dalam mengawal dan mendukung pemerintahan Pak Probowo-Gibran," tutur Bahlil.