Bahaya Micin Bisa Diganti dengan Bahan Alami
Istilah "generasi micin" sempat viral. Tidak sedikit yang mengatakan bahwa MSG atau dikenal dengan nama micin dapat berbahaya bagi otak. Banyak yang menyebut MSG dapat membuat anak-anak menjadi bodoh. Bahkan, muncul sebutan bagi anak-anak yang kerap mengonsumsi MSG dengan nama 'generasi micin'.
Meskipun makanan mengandung micin dinilai lebih lezat, tapi para ahli kesehatan telah memperingatkan. Bahan ini sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh terutama bila dikonsumsi dalam jumlah banyak dan sering.
Banyak yang sudah mengetahui bahaya dari mengonsumsi micin, tapi sayangnya masih banyak orang yang mengabaikan hal tersebut. Penggunaan sedikit dan tidak dilakukan secara terus menerus memang tidak menimbulkan efek samping negatif.
Lalu efek negatif apa saja jika mengonsumsi penyedap rasa secara berlebih? Ngopibareng.id akan mengulas mengenai zat yang terkandung dalam penyedap rasa, dan efeknya bagi kesehatan.
Jenis Penyedap Rasa
Penyedap rasa menjadi salah satu bahan tambahan makanan yang memberikan rasa pada masakan tertentu, sehingga suatu makanan dapat bertambah manis, asam, dan sebagainya. Umumnya penyedap rasa diberikan kepada makanan yang tidak atau kurang memiliki rasa seperti masakan berkuah, tumisan, dan sebagainya. Dalam regulasi yang ditetapkan Uni Eropa dan Australia, setidaknya ada tiga kategori utama penyedap rasa, seperti:
1. Penyedap rasa alami
Didapatkan dari tumbuhan dan hewan secara langsung atau melalui proses fisik, mikrobiologi, atau enzimatis. Dapat dikonsumsi secara langsung atau diproses terlebih dahulu.
2. Penyedap rasa identik alami
Penyedap rasa yang didapatkan dari sintesis atau isolasi secara proses kimiawi dan memiliki komposisi, struktur, dan sifat yang mirip dengan penyedap rasa alami secara kimiawi maupun organoleptik.
3. Penyedap rasa sintetis
Penyedap rasa yang tidak terdapat di alam, didapatkan dari proses kimiawi dengan bahan baku dari alam maupun hasil tambang.
Zat Aditif yang digunakan dalam Penyedap Rasa
1. Monosodium Glutamate (MSG)
Monosodium glutamat, atau MSG, adalah aditif makanan umum yang digunakan untuk mengintensifkan dan meningkatkan rasa hidangan gurih. Itu ditemukan di berbagai makanan olahan seperti camilan asin dan sup kalengan. Itu juga sering ditambahkan ke makanan di restoran dan tempat makanan cepat saji.
Konsumsi MSG telah dikaitkan dengan penambahan berat badan dan sindrom metabolik dalam beberapa penelitian observasional. Beberapa orang memang memiliki kepekaan terhadap MSG dan mungkin mengalami gejala-gejala seperti sakit kepala, berkeringat dan mati rasa setelah makan dalam jumlah besar.
2. Pewarna makanan buatan
Pewarna makanan buatan digunakan untuk mencerahkan dan meningkatkan penampilan produk, mulai dari permen hingga bumbu. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak kekhawatiran tentang potensi dampak kesehatan, seperti efek penyebab kanker dari pewarna makanan tertentu. Warna merah 3, juga dikenal sebagai erythrosine, telah terbukti dapat meningkatkan risiko tumor tiroid dalam beberapa penelitian pada hewan.
3. Sodium Nitrite
Sodium nitrite digunakan sebagai pengawet untuk mencegah pertumbuhan bakteri sambil juga menambahkan rasa asin dan warna merah muda kemerahan. Ketika terkena panas tinggi dan di hadapan asam amino, nitrite dapat berubah menjadi nitrosamin, senyawa yang dapat memiliki banyak efek negatif pada kesehatan.
Bahwa asupan nitrite dan nitrosamin yang lebih tinggi dapat menyebabkan risiko kanker lambung . Banyak penelitian lain telah menemukan hubungan yang serupa, melaporkan bahwa asupan daging olahan yang lebih tinggi dapat dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi dari kanker kolorektal, payudara dan kandung kemih.
4. Perasa buatan
Beberapa minuman dan makanan kemasan biasanya mendapatkan rasa dengan bantuan perasa buatan. Penelitian yang dilakukan pada hewan menemukan bukti bahwa perasa buatan ini memiliki beberapa efek negatif terhadap kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.
5. Lemak trans
Lemak trans (trans fat) merupakan minyak sayur terhidrogenasi yang biasanya ditemukan dalam margarin, biskuit, pop corn, makanan yang digoreng, hingga krimer. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa lemak trans dapat meningkatkan kolesterol jahat LDL yang lambat laun meningkatkan risiko penyakit jantung.
Efek Samping Konsumsi MSG bagi Kesehatan Tubuh
1. Nyeri dada
Efek samping MSG bagi kesehatan tubuh yang pertama adalah mengakibatkan nyeri dada. Orang-orang yang berlebihan mengonsumsi MSG sering mengalami ketidakteraturan detak jantung yang bisa jadi pemicu nyeri pada bagian dada.
2. Sakit kepala
Efek samping MSG bagi kesehatan tubuh berikutnya adalah dapat memicu sakit kepala. Bisa dibilang efek samping ini merupakan yang paling umum terjadi jika kamu sering mengonsumsi makanan yang mengandung MSG terlebih bagi kamu yang menderita penyakit migran.
3. Keringat berlebihan
Beberapa orang juga melaporkan keringat berlebihan setelah mengonsumsi makanan yang mengandung MSG. Meskipun bukan merupakan efek samping yang serius, tapi bisa mengganggu penampilan dan memalukan.
4. Mual
Selain keringat berlebihan, efek samping MSG bagi kesehatan tubuh lainnya adalah kamu akan merasa mual. Hal ini seiring dengan ketidaknyamanan yang terjadi pada bagian perut yang dapat memicu rasa mual.
5. Kemandulan
Siapa sangka jika ternyata terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung MSG dapat membuat kamu berisiko mengalami kemandulan. Para ahli kesehatan mengatakan bahwa wanita wajib menghindari penyedap makanan. Sebab beberapa penelitian menghubungkan kemandulan pada wanita dengan MSG.
6. Obesitas
Tak hanya kemandulan, mengonsumsi MSG secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko obesitas. Beberapa penelitian mengklaim MSG dapat memengaruhi pankreas dan dan kadar gula darah, yang mana hal tersebut secara tidak langsung dapat membuat kamu makan lebih banyak dan dengan demikian bisa menyebabkan obesitas.
7. Kulit wajah menjadi kaku
Efek lain yang dirasakan pada bagian wajah yaitu kulit muka yang kencang dan kaku. Bahkan, ada sejumlah laporan menyebut beberapa orang mengalami rasa sakit seperti terbakar.
Penyedap Rasa dari Bahan Alami
1. Kedelai
Kedelai sering digunakan sebagai penyedap alami pengganti MSG karena kandungan proteinnya yang tinggi. Kandungan kacang kedelai juga dikenal mengandung nutrisi yang mirip daging. Kedelai ini sering dijadikan penyedap alami pada masakan Jepang dan Cina untuk memicu rasa gurih atau umami alami.
Sering digunakan karena kandungan proteinnya yang tinggi, kacang kedelai juga dikenal mengandung nutrisi yang mirip dengan daging. Makanan Jepang dan Cina sering ditingkatkan dengan kacang kedelai serbaguna, dengan rasa yang difermentasi dapat memunculkan rasa umami secara alami dari makanan.
2. Garam
Garam juga bisa digunakan sebagai penyedap alami pengganti MSG, terutama garam larut yang rasanya tidak setajam garam meja. Hal yang perlu diamati, jangan berlebihan dalam menggunakan asupan garam. Pasalnya, asupan garam yang berlebihan bisa memicu hipertensi atau meningkatnya tekanan darah.
3. Rempah-rempah
Rempah-rempah juga bisa digunakan sebagai penyedap alami pengganti MSG. Ada berbagai kombinasi rempah-rempah yang mampu merangsang selera dan meningkatkan cita rasa makanan.
Terdapat beberapa rempah-rempah yang bisa merangsang rasa gurih pada makana, contohnya bawang putih, lada, hingga rosemary. Kombinasi berbagai rempah-rempah bisa menjadi stimulus indra perasa dan membuat masakan terasa lebih lezat.
4. Rumput laut
Dulse adalah varietas rumput laut yang memiliki rasa agak asin, gurih dengan rasa laut yang halus. Untuk membuat kaldu yang gurih seperti dashi, penambahan dulse akan membantu menonjolkan rasa gurih.
5. Tomat
Tomat mengandung glutamat yang bisa memberikan rasa umami alami. Tomat yang dipanggang akan semakin memperkuat rasa ini, dan berfungsi sebagai penguat rasa yang sangat baik untuk banyak hidangan.
6. Jamur
Penyedap alami pengganti MSG lainnya adalah jamur. Jamur sering digunakan sebagai pengganti daging, menarik selera akan protein dengan kadar senyawa terkait umami yang lebih tinggi. Varietas pemanggangan atau karamel seperti jamur Portobello atau Shiitake dapat meningkatkan rasa umami pada makanan.
7. Teri
Ikan teri adalah salah satu ikan yang mengandung banyak glutamat alami. Kamu bisa menggunakan ikan sebagai penyedap alami pengganti MSG untuk memicu rasa gurih. Jika rasa amis tidak sesuai dengan keinginanmu, jangan takut, rasa ikan tidak akan terdeteksi setelah dimasak.
8. Konsentrat produk olahan susu
Penyedap alami lainnya yang bisa kamu gunakan adalah konsentrat dari produk olah susu. Kamu bisa menambahkan bahan ini ke dalam masakan agar terasa lebih gurih. Umumnya, konsentrat ini terbuat dari modifikasi enzim butter atau cream cheese.
9. Rosemary
Rosemary adalah tanaman rempah yang berasal dari daratan Mediterania. Rempah ini memberikan rasa khas yang kuat dan menyegarkan sehingga cocok digunakan dalam masakan yang dipanggang, contohnya steik.
Selain lezat, penyedap rasa alami ini juga mengandung antioksidan dan zat antiradang yang membantu melancarkan aliran darah. Maka dari itu, rosemary mungkin bisa bermanfaat bagi orang-orang yang pernah mengalami stroke.
10. Kunyit
Kunyit dapat memberikan warna kuning alami pada makanan. Meski rasa kunyit murni cenderung pahit, menambahkan kunyit ke dalam masakan justru akan memperkuat cita rasanya. Kunyit sama seperti rosemary yang kaya akan zat antioksidan dan antiradang.
11. Terasi
Bubuk ikan dan udang kecil yang melalui proses fermentasi ini sering digunakan di Asia, terutama Indonesia. Rasanya yang khas dapat membawa nuansa tersendiri ke dalam makanan.
Terasi dapat digunakan sebagai bumbu pada lauk, maupun tambahan pada makanan karbohidrat, seperti nasi dan mie goreng. Pengganti MSG ini juga dapat digunakan untuk menumis sayuran, hingga yang paling sering ditemukan dibuat menjadi sambal.